SEOULÂ - Pemerintah Korea Selatan tidak ingin menganggap remeh masalah kecanduan internet. Bekerja sama dengan 'Save Brain Clinic', mereka berupaya menyembuhkan ratusan ribu penduduknya, terutama anak-anak dan remaja, yang mengaku tidak bisa lepas dari dunia maya.
'Save Brain Clinic' dibuka awal Mei lalu dan menjadi panti rehabilitasi pertama untuk para pecandu internet di Negeri Ginseng. Klinik ini sendiri terletak di daerah Gongju, sekira 120 kilometer dari selatan Seoul.
Follow Berita Okezone di Google News
"Kecanduan internet bukanlah persoalan sepele. Ini adalah permasalahan serius, para orangtua tidak perlu merasa malu. Mereka harus segera membawa anak-anak mereka ke rumah sakit agar mendapat perawatan sebelum terlambat," ungkap Lee Jaewon yang mengepalai klinik tersebut kepada AFP, Minggu (19/6/2011).
Klinik ini menawarkan program terapi lima pekan yang meliputi kegiatan seperti berbagi dengan grup, terapi seni, maupun pengobatan medis. Sebelum memulai proses pengobatan, pihak rumah sakit menawarkan diagnosa melalui survei, pemindaian otak maupun tes psikologis.
"Tes maupun program pengobatan dilakukan berdasarkan sains dan pada tingkatan tertentu terbukti efektif," jelas Lee. Total biaya yang dibutuhkan untuk pengobatan di klinik ini mencapai USD586 jika menggunakan asuransi pemerintah, atau USD1.785 tanpa asuransi.
Kehadiran klinik ini diharapkan bisa membantu para orangtua yang frustrasi karena anak-anaknya menghabiskan waktu berjam-jam bermain game online, atau bahkan mencuri uang demi berselancar di dunia maya di kafe-kafe internet.
Bukan hanya itu, 'Save Brain Clinic' agaknya juga ingin mencegah terulangnya tragedi kematian bayi dan anak-anak akibat kecerobohan orangtuanya yang asyik mengakses internet. Beberapa waktu lalu pria 41 tahun divonis dua tahun penjara menyusul kematian bayi perempuannya akibat malnutrisi, sementara dia dan istrinya sibuk membesarkan anak virtual mereka di game online.
Saat ini terdapat sekira dua juta pecandu internet di Korsel, jumlah yang cukup besar jika dibandingkan jumlah penduduk mereka (48,6 juta jiwa). Diantara pecandu internet itu, 887 ribu berusia antara 9 hingga 19 tahun.
(van)