Share

Saudi Telecom Company Bakal Lepas Axis

Andina Librianty, Jurnalis · Rabu 24 Juli 2013 11:24 WIB
https: img.okezone.com content 2013 07 24 54 841686 HStKjohRoR.jpg Ilustrasi (Foto: Okezone)

JAKARTA - Wacana akuisisi PT. XL Axiata (XL) terhadap PT. Axis Telecom Indonesia (Axis) semakin menguat. Terlebih lagi, Saudi Telecom Company (STC) yang merupakan pemilik saham mayoritas Axis, telah mengumumkan pada Minggu (21/7), akan menjual anak usahanya tersebut.

Dilansir Al Arabiya, Rabu (24/7/2013), STC mengakuisisi Axis pada 2017 dengan menguasai 80,10 persen saham langsung dan 3,725 saham tidak langsung.

Follow Berita Okezone di Google News

Sementara itu, menurut catatan bursa saham Saudi (Tawadul), STC memiliki laba bersih 1,4 miliar Riyal, turun 41 persen pada kuartal dua 2013 dari kuartal dua 2012 dan 8 persen dari kuartal satu 2013. Sedangkan labar kotor naik 4 persen selama semster satu 2013.

Adapun salah satu penyebab penurunan laba bersih itu karena STC melakukan investasi biaya non tunai senilai 604 juta riyal untuk Axis. STC grup dilaporkan telah mengumumkan penjualan asetnya di Axis pada 30 Juni lalu.

Wacana XL akusisi Axis

Di sisi lain, XL selama beberapa waktu ini dikabarkan berencana melakukan konsolidasi dengan Axis. Meski tak secara tegas membenarkan kabar tentang rencana akuisi Axis, tapi XL mengatakan bahwa pihaknya sedang dalam tahap konsultasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kominfo) terkait rencana konsolidasi.

โ€œKita saat ini masih dalam tahap konsultasi ke Kominfo perihal rencana konsolidasi. Kami tidak pernah mengatakan akan mengakuisisi salah satu operator itu (Axis). Yang jelas perusaahaan saat ini tengah mempertimbangkan strategi jangka panjang,โ€ kata Vice President Corporate Communications XL Turina Farouk, beberapa waktu lalu kepada Okezone.

Sementara itu, Kominfo menyambut baik keputusan konsolidasi antar operator, selama sesuai dengan peraturan dan UU Telekomunikasi. Diungkapkan Menteri Kominfo Tifatul Sembiring, langkah akuisisi bisa menjadi salah satu solusi dalam menangani jumlah operator yang saat ini terbilang cukup banyak.

"Apalagi operator kita juga terlalu banyak. Ada 14 operator, dan hanya 3 operator teratas pendapatan income-nya 92 persen," jelasnya.

(amr)

Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis Okezone.com tidak terlibat dalam materi konten ini.

Bagikan Artikel Ini

Cari Berita Lain Di Sini