JAKARTA – Forum Prakarsa Indonesia Cerdas bersama ITB menyelenggarakan lokakarya dengan tujuan mengedukasi pejabat di daerah untuk menyongsong pembangunan kota cerdas (smart city).
“Kami sadar bahwa pemimpin kota, wali kota , bupati dan dewan perwakilan rakyat daerah, memegang elemen penting dalam pembangunan kota cerdas. Kita bikin lokakarya ini untuk mereka menyadari persoalan kota semakin rumit, karena jumlah penduduk yang semakin melimpah melebihi dari kapasitas yang tersedia,” ungkap Ketua Lembaga Pengembangan Inovasi dan Kewirausahaan ITB Suhono Harso Supangkat di Jakarta, Sabtu (3/10/2015).
Menurutnya, dalam menghadirkan smart city diperlukan pendekatan pola pikir dan pola tindak pembangunan kota dengan cara yang tepat agar penduduk menikmati kebahagian dengan sumber daya yang optimal. Selain itu, juga dibutuhkan pemahaman persoalan kota, solusi cerdas persoalan kota, termasuk teknologi, tata kelola hingga model pembangunan atau bisnis akan dibahas dalam lokakarya.
“Pembangunan kota cerdas yang begitu rumit memerlukan konstribusi semua pemangku kepentingan kota. Karena itu, kami ajak pemimpin di daerah untuk memahami smart city,” katanya.
Misalnya, para anggota perwakilan rakyat di daerah yang harus memahani usulan dan aspirasi program termasuk anggaran yang harus disetujui, memerlukan suatu pengetahuan yang tidak sederhana. Aspek teknologi, kemampuan hingga sumber daya manusia menjadi pengungkit inti untuk bisa memajukan semua sektor kehidupan kota secara cerdas.
“ITB yang telah membuka open innovation lab dan smart city and community innovation center bekerja sama dengan Forum Prakarsa Kota Cerdas menyelenggarakan lokakarya sekaligus dirangkaikan dengan kegiatan Indonesia Initiatives Forum ke XI dan Forum Prakarsa Indonesia Cerdas pertama. Kegiatan ini akan dilakukan tanggal 16 Oktober 2015 di Bandung,” paparnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(ose)