ANKARA - Sebuah simbol kuno di kuil Turki berhasil diterjemahkan oleh para periset. Ternyata, simbol tersebut mengungkapkan tentang komet yang telah menghancurkan Bumi lebih dari 13 ribu tahun yang lalu.
Para periset menggunakan komputer simulasi tata surya, hasilnya terdapat gambar menyerupai dampak komet yang terjadi sekira 10.950 SM. Fenomena itu diklaim terjadi pada zaman es mini dimulai.
Es mini yang dikenal dengan nama Younger Dryas dapat bertahan 1.000 tahun, dan ini dianggap sebagai periode yang sangat penting bagi manusia. Karena pada masa itu pertanian dan peradaban Neolitik pertama muncul, yang berpotensi sebagai respon terhadap iklim dingin. Periode itu juga dikaitkan dengan kepunahan Mammoth wol.
Younger Dryas memang sudah lama diteliti, namun tak ada yang bisa membuktikan mengenai pemicu periode tersebut. Komet berhenti bergerak adalah salah satu hipotesis utama, namun, para ilmuwan belum dapat menemukan bukti fisik komet pada masa itu.
"Saya pikir penelitian ini, bersamaan dengan temuan baru-baru ini tentang anomali platinum yang meluas di seluruh benua Amerika Utara yang benar-benar menutup kasus ini yang mendukung dampak komet Younger Dryas. Pekerjaan kami berfungsi untuk memperkuat bukti fisik. Apa yang terjadi di sini adalah proses perubahan paradigma," kata pemimpin peneliti Martin Sweatman, dikutip dari Telegraph, Senin (24/4/2017).
Ukiran ini di temukan di Gobekli Tepe di Turki Selatan yang dikenal sebagai kuil tertua di dunia dan dibangun sekira 9.000 SM. Terjemahan dari benda tersebut juga menyebutkan bahwa Gobekli bukan hanya kuil, tetapi observatorium kuno.
Simbol kuno itu benar-benar berhubungan dengan konstelasi astronomi, dan menunjukan fragmen komet yang telah menabrak Bumi. Gambar seorang pria tanpa kepala di atas batu juga dianggap melambangkan bencana manusia dan kehilangan nyawa yang luas setelah dampaknya.
Follow Berita Okezone di Google News
(ahl)