JAKARTA - Sebagai konsumen, pengguna tentunya ingin memiliki barang-barang dengan kondisi baru. Namun bagaimana jika pengguna belum memiliki cukup uang untuk membeli barang baru tersebut? Pilihannya adalah dengan membeli barang yang serupa namun dengan kondisi refurbished atau rekondisi.
Seperti yang disebutkan oleh Cnet, Selasa (23/5/2017), produk refurbished adalah produk yang karena sejumlah alasan tidak lagi memenuhi syarat untuk disebut produk baru. Dalam beberapa kasus itu adalah barang yang sudah dibeli dikembalikan kepada toko atau pabrikan, yang mungkin dikarenakan cacat, atau yang lebih mungkin dikarenakan tidak memenuhi harapan.
Menurut survei 2011, hanya 5 persen produk dikembalikan dikarenakan cacat produksi. Berikut 4 produk yang sebaiknya tidak dibeli dengan kondisi refurbished menurut Cnet.
Hard Drive
Pada hard drive sepertinya tidak ada proses rekondisi yang bisa mengembalikan hard drive pada kondisi baru seperti baru dari pabriknya. Jika hard drive sudah digunakan maka itu hanya akan menjadi barang bekas pakai saja, bukan barang refurbished.
Smartphone
Tidak masuk akal membeli smartphone yang telah direkondisi dikarenakan smartphone kini kebanyakan telah memakai baterai yang ditanam. Karena hal inilah pengguna tidak mengetahui apa baterai tersebut memang diperbarui atau tidak.
Printer
Hal yang perlu diperhatikan adalah jika tinta atau toner telah dicelupkan melalui jeroan printer, maka itu merupakan printer bekas, bukan diperbarui seperti dari pabrik menjadi kondisi baru. Seperti diketahui tinta dan toner dapat menjadi โgummingโ, terutama jika tidak dipakai dalam waktu lama.
Televisi
Alasan utama tidak membeli televisi rekondisi adalah singkatnya garansi yang diberikan yang biasanya hanya selama 90 hari. Jangka waktu sependek itu tidak dapat diandalkan untuk produk seperti ini. Dan terlebih lagi rekondisi pada televisi tidak sebaik rekondisi seperti pada laptop, tablet, dan perangkat sejenisnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(ahl)