CALIFORNIA – Asisten virtual milik Facebook yang dijuluki M, ternyata belum cukup menjanjikan sebagai produk kecerdasan buatan yang dapat mengubah hidup.
Namun, perjuangan Facebook tak sampai di situ. Perusahaan itu mengumumkan telah mengakuisisi startup kecil dengan teknologi artificial Intelligence (AI) yang akan disematkan ke aplikasi perpesanan Facebook.
Dinamai Ozlo, didirikan empat tahun lalu dan berbasis di Palto Alto, California. Startup tersebut menggambarkan dirinya sebagai indeks pengetahuan tentang dunia nyata.
Teknologi tersebut memungkinkan pengguna mengajukan pertanyaan tentang segala hal, mulai dari restoran hingga jadwal film, di mana sistem berbasis AI dapat dengan cepat menjawab berkat grafik pengetahuan yang mengandung lebih dari 2 miliar entitas.
Fitur asisten virtual semacam ini diklaim mirip dengan Asisten Apple Siri dan Google. Facebook menyematkannya ke asisten M-nya. Facebook telah mengintegrasikan beberapa kemampuan M otomatis ke aplikasi Messenger. Namun masih terdapat asisten virtual M yang sepenuhnya masih tersedia bagi pengguna tes yang terbatas dan Facebook telah banyak mengakui kemampuannya.
M ditangani oleh tim ‘pelatih’ yang sangat handal. Syarat finansial kesepakatan Ozlo belum diungkapkan. Namun, Facebook tidak merahasiakan seberapa besar prioritas AI tersebut.
Selama pengumuman pendapatan kuartal perusahaan pekan lalu, CEO Mark Zuckerberg memuji pentingnya kecerdasan buatan terhadap rencana 10 tahun ke depan Facebook.
“Bergabung bersama tim yang memiliki nilai dan visi, kami dapat terus berupaya membangun pengalaman yang didukung oleh kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin. Masih banyak lagi yang bisa kami jelajahi, dan kami sangat antusias untuk menghadirkan teknologi kami ke komunitas Messenger," kata Ozlo dalam sebuah pesan di situsnya yang mengumumkan akuisisinya melalui Facebook.
Facebook mengatakan dalam sebuah pernyataan e-mail bahwa akuisisi tersebut akan melanjutkan tujuannya untuk membangun pengalaman menarik di dalam Messenger yang didukung oleh kecerdasan buatan dan pembelajaran mesin. Demikian dinukil dari South China Morning Post, Rabu (2/8/2017).
Follow Berita Okezone di Google News
(kem)