JAKARTA - Teknologi rontgen telah banyak diketahui oleh orang-orang. Teknologi itu telah banyak membantu kehidupan manusia khususnya untuk mengidentifikasi bagian yang tak mampu terlihat oleh mata manusia.
Di balik teknologi itu, Wilhelm Conrad Röntgen yang menemukannya. Fisikawan Jerman itu merupakan orang pertama yang secara sistematis memproduksi dan mendeteksi radiasi elektromagnetik dalam rentang panjang gelombang yang dikenal dengan sinar X atau sinar Rontgen.
Penemuan sinar X merupakan sebuah revolusi yang besar di bidang fisika dan kedokteran. Temuan ini juga membuat Wilhelm Conrad meraih Penghargaan Rumford dari Royal Society of London pada tahun 1896 dan Penghargaan Nobel pertama di bidang Fisika pada tahun 1901. Tak hanya dalam bidang itu, Wilhelm Conrad juga dikenal dengan penemuannya di bidang mekanik dan listrik.
Wilhelm Conrad Röntgen merupakan pria kelahiran 27 Maret 1845 di Lennep, Remscheid, Jerman. Ia merupakan satu-satunya anak seorang pedagang dan pembuat kain.
Wilhelm Conrad dibesarkan di Belanda setelah ia dan keluarganya pindah ke Apeldoorn pada tahun 1848. Di sinilah ia menerima pendidikan tepatnya di Institut Martinus Herman van Doorn, sebuah sekolah asrama di Belanda.
Pada 1861, ia menghadiri Utrecht Technical School. Sayangnya, ia diusir dengan tidak adil dari sekolahnya pada 1863 setelah dituduh melakukan lelucon yang sebenarnya dilakukan siswa lain.
Di sisi lain, Wilhelm Conrad tak terlalu berbakat dalam tugas sekolahnya. Ia lebih senang membangun benda mekanis, bakat yang memungkinkannya membangun banyak alat eksperimentalnya sendiri di kemudian hari.
Selanjutnya Wilhelm Conrad memasuki Utrecht University pada 1865 untuk mempelajari fisika. Pada 1869, ia meraih gelar Ph.D untuk teknik mesin dari University of Zurich.
Di universitas ini ia menghadiri kuliah oleh fisikawan Rudolf Julius Emmanuel Clausius dan juga bekerja di laboratorium Kundt. Begitu ia menyelesaikan studi, ia ditunjuk menjadi asisten Kundt dan pergi bersamanya ke Würzburg pada tahun yang sama, yang tiga tahun kemudian ke Strasbourg.
Pada tahun 1874 Wilhelm Conrad diangkat sebagai dosen di Strasbourg University dan pada 1875, ia menjabat sebagai profesor di Akademi Pertanian di Hohenheim di Württemberg.
Pada 1876, ia kembali ke Strasbourg sebagai Guru Besar Fisika. Tiga tahun kemudian ia menerima undangan menjadi Ketua Fisika di Giessen University. Pada 1888, ia memperoleh posisi yang sama di Würzburg University.
Selama 1895 Wilhelm Conrad melakukan penyelidikan atas fenomena sinar katoda. Dengan sengaja ia menaruh selembar karton yang ditutupi dengan mineral neon di dekat set eksperimental dan melihatnya bersinar dalam kegelapan saat sumber sinar katoda dinyalakan. Ia segera memulai sebuah percobaan yang bertujuan untuk menyelidiki fenomena tersebut hingga akhirnya menemukan x-ray yang kini banyak dimanfaatkan manusia.
Pada 1900, Wilhelm Conrad juga menerima jabatansebagai Ketua Fisika di Munich University. Meskipun kemudian Wilhelm Conrad menerima penobatannya di Columbia University di New York City, namun karena terjadinya Perang Dunia I, ia mengubah rencananya dan tetap tinggal di Munich selama sisa karirnya. Ilmuwan fisika yang karyanya dikenang hingga kini tersebut menutup usianya pada 10 Februari 1923, karena karsinoma usus. (lnm).
Follow Berita Okezone di Google News
(kem)