JAKARTA - Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) menyatakan telah siap apabila pemerintah telah memberikan lampu hijau terkait pemanfaatan nuklir untuk energi. Pemanfaatan nuklir selama ini masih di bidang pangan atau pertanian serta kesehatan.
Hal ini dikatakan Kepala BATAN, Djarot Wisnubroto dalam acara live streaming Special Dialogue di kantor Okezone, Jakarta , Jumat (16/3/2018). "Bagaimana menghilangkan rasa takut kita," ujarnya.
Dalam pemanfaatan teknologi nuklir, secara sumber daya manusia (SDM), Indonesia tidak kalah dengan negara lainnya. Bahkan, ahli nuklir Tanah Air telah menimba ilmu di luar negeri, sehingga dari sisi SDM tidak diragukan lagi.
Kendati demikian, ada hal yang sifatnya non-teknis yang menjadi kendala, di mana PLTN dianggap sebagai pilihan terakhir oleh pemangku kebijakan terkait dengan sumber energi di Indonesia.
"Kita sadar (aspek) non-teknis banyak, politis, psikologi masyarakat. Kita punya optimisme Indonesia bisa membangun PLTN," ungkapnya.
Menurutnya, nuklir bisa menjadi suatu alternatif energi yang potensial. Ia menyebut misalnya bahan bakar fosil memiliki keterbatasan, sedangkan nuklir bisa dimanfaatkan untuk menghasilkan energi yang ramah lingkungan.
Baca juga: Pemanfaatan Nuklir di Indonesia yang Jarang Diketahui Masyarakat
Selama ini, teknologi nuklir yang dimanfaatkan di Indonesia dipakai untuk bidang pertanian, yakni menciptakan varietas padi unggul. Terdapat 3 reaktor nuklir saat ini yang berada di Serpong, Yogyakarta dan Bandung.
Meskipun belum menghasilkan listrik, reaktor ini dipakai untuk mendukung pembuatan obat serta membantu dalam hal diagnosis serta pengobatan misalnya untuk mereka yang mengidap kanker.
Baca juga: Perkuat Clearing House Teknologi Nuklir, BATAN Gelar Audit Teknologi
Djarot menegaskan nuklir yang dimanfaatkan di Indonesia tentunya untuk tujuan damai. Beberapa manfaat yang bisa dirasakan dari nuklir ialah menekan impor beras dan menjadikan Indonesia tidak lagi bergantung terhadap impor bahan pangan.
Selain itu, pemanfaatan nuklir juga dinilai lebih baik ketimbang fogging, di mana nyamuk bisa menjadi mandul guna mencegah wabah penyakit demam berdarah. Teknologi ini dinilai lebih ramah lingkungan serta tidak berbahaya untuk masyarakat.
Follow Berita Okezone di Google News
(kem)