JAKARTA - Gerhana Bulan Total yang terjadi pada 28 Juli 2018 di beberapa wilayah seluruh dunia, telah memukau jutaan orang. Gerhana penuh, terlihat dari Eropa, Rusia, Afrika, Timur Tengah, sebagian besar Asia dan Australia meskipun awan menghalangi bulan di beberapa tempat.
Menurut The National Aeronautics and Space Administration (NASA), gerhana total, terpanjang di abad 21 telah berlangsung selama satu jam, 42 menit, dan 57 detik. Namun gerhana parsial mendahului dan mengikuti gerhana total, yang berarti bulan menghabiskan total 3 jam dan 54 menit dalam bayangan umbral bumi.
Gerhana bulan kemarin bahkan lebih langka dari fenomena Darah Bulan biasa. Selain menjadi yang terlama, fenomena ilmiah juga terjadi ketika Mars melakukan perjalanan lebih dekat ke Bumi daripada yang pernah dilakukan dalam 15 tahun terakhir. Gerhana bulan biasanya terjadi setiap enam bulan, atau maksimal tiga kali setahun.
Baca Juga: Ilmuwan Temukan Bintang yang Melaju Cepat di Alam Semesta
Menariknya, fenomena ini dapat dilihat dengan mata telanjang, dan tidak berbahaya untuk pandangan Anda. Beda halnya dengan seperti gerhana matahari, karena Bumi akan memblokir sinar matahari ketika menempatkan dirinya di antara Bulan dan Matahari. Di sisi lain, sangat berbahaya melihat gerhana matahari tanpa lensa yang tepat, karena dapat menyebabkan kerusakan serius pada retina.
Dilansir dari Express, Minggu (29/7/2018) para pengamat bintang menikmati pemandangan sempurna dari gerhana bulan di banyak penjuru Eropa. Seperti saja di atas kuil-kuil Yunani Kuno, termasuk kuil Apollo di Korintus.
Bagi Anda yang penasaran beberapa penampakan apik gerhana bulan pada 28 Juli 2018, seperti dirangkum dari lama Express.
Â
Baca Juga: Kenali Lebih Dekat Hujan Meteor Delta Aquariid
Follow Berita Okezone di Google News