JAKARTA - Sehati TeleCTG memperkenalkan mesin TeleCTG yang merupakan versi portable dari alat Cardiotocography (CTG). Mesin ini memiliki ukuran yang kecil, yang bisa dibawa secara mobile.
Selain itu mesin memiliki harga yang lebih murah sekira di bawah Rp20 juta. Sebagai perbandingan, mesin CTG asli berkisar Rp150 jutaan. Kemudian, mesin ini dilengkapi dengan LED 0,96 inci, bluetooth, dan alat transuder.
TeleCTG memiliki beragam fungsi yakni mencatat detak jantung dan irama jantung bayi, memonitor gerakan janin, serta mencatat kontraksi ibu hamil.
Menurut Ari Waluyo, CEO dan Founder TeleCTG alat ini dibuat bermula dari kekhawatirannya atas tingginya angka kematian ibu di Indonesia.
"Kita kalah dengan Vietnam yang lebih rendah angka kematian ibu, itu dilihat dari kualitas kesehatan. Paling penting lagi yakni adanya indikasi keterlambatan mengetahui faktor risiko yang menyebabkan kematian lebih tinggi," kata Ari Waluyo.
Â
Lebih lanjut menurut Ari, faktor resiko tersebut nantinya dapat diketahui dari data yang dikirim oleh Bidan melalui aplikasi Bidan Sehati yang merupakan digitalisasi dari buku KIA. Data didapat ketika pemeriksaan melalui alat TeleCTG.
Baca juga: Numpang Roket SpaceX, Satelit Buatan Indonesia Segera Meluncur
Saat ini alat tersebut telah memiliki izin edar pada akhir November 2018 dan tengah diuji coba di 14 Kecamatan di Kupang. Pilot project ini diharapkan akan selesai pada Mei 2019, terhitung sejak Desember 2018.
Sementara itu, distribusi juga akan menyasar provinsi Jawa Tengah dan Jawa Barat pada semester pertama 2019. Kemudian, akhir tahun akan menargetkan ekspor di Vietnam dan Filipina, karena dua negara tersebut memiliki karakteristik yang sama dengan Indonesia.
Namun Ari menuturkan untuk distribusi secara luas memang harus membutuhkan kerjasama dari banyak stakeholder.
Â
Baca juga: 5 Fitur Terbaru WhatsApp Segera Hadir
Follow Berita Okezone di Google News
(ahl)