JAKARTA - Gerhana matahari total terlihat di wilayah Amerika Selatan pada Selasa. Masyarakat yang tidak bisa melihat langsung, bisa melihat foto yang diunggah di Instagram oleh akun NASA 'nasagoddard'.
"Bulan terlihat melewati di depan matahari selama gerhana matahari total pada hari Selasa, 2 Juli 2019, tepat di atas Cerro Tololo Inter-American Observatory National Science Foundation (NSF) yang terletak di kaki pegunungan Andes, 7.241 kaki (2200 meter) di atas permukaan laut di Wilayah Coquimbo, Chili utara," tulis akun NASA 'nasagoddard'.
Gerhana matahari sebagian terlihat di seluruh Ekuador, Brasil, Uruguay, dan Paraguay. Saat Bulan bergerak di depan Matahari, ada area kecil terang yang tersisa, dalam kombinasi dengan atmosfer Matahari yang masih terlihat di sekitar Bulan.
Fenomena ini tampak seperti cincin berlian raksasa. Menurut akun IG tersebut, Venus juga terlihat di bawah dan di sebelah kiri gerhana matahari total.
Gerhana matahari menjadi fenomena langka dan sebagian orang menantikan kehadiran fenomena tersebut. Menurut Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Thomas Djamaluddin, gerhana matahari pada 2 dan 3 Juli hanya teramati di Pasifik dan Amerika Selatan. Hal ini terjadi karena garis gerhana yang dimulai pada pagi 3 Juli di Pasifik Barat dan berakhir saat maghrib 2 Juli di Amerika Selatan.
Fenomena alam ini menyebabkan daerah yang terkena gerhana matahari total akan benar-benar gelap gulita sesaat karena cahaya matahari tertutup seluruhnya oleh bayangan bulan. Fenomena ini bisa menjadi daya tarik bagi masyarakat maupun ilmuwan.
Anda bisa melihat foto fenomena gerhana matahari ini di akun Instagram NASA 'nasagoddard'.
Baca juga: Ini Alasan Gerhana Matahari Total Tak Terlihat di Indonesia
(ahl)