JAKARTA - Pemerintah melalui Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) yang berkolaborasi dengan Asosiasi Game Indonesia (AGI) dan GGWP.ID telah menggelar Bekraf Game Prime (BGP) 2019 pada 13-14 Juli 2019. Event tahun ini mampu menarik perhatian masyarakat, yang ditandai dengan peningkatan registrasi ketimbang event tahun lalu.
Besarnya animo masyarakat beserta pesatnya pertumbuhan eSports dan game lokal di Tanah Air, Bekraf Game Prime (BGP) 2019 tampak merepresentasikan potensi game buatan pengembang dalam negeri untuk bersaing dengan game-game buatan developer asing.
Menurut data Newzoo, besarnya pasar Indonesia diprediksi akan mencapai USD1 miliar pada 2019. Sayangnya menurut Asosiasi Game Indonesia (AGI) dari 8 persen pendapatan game yang beredar di Indonesia, hanya sekira 0,4 persen yang merupakan produk dalam negeri.
Deputi Infrastruktur BEKRAF, Hari Santosa Sungkari mengatakan bahwa pihaknya ingin meningkatkan potensi developer lokal dari 0,4 persen menjadi 25 persen pada 2025.
"Sekarang ini, dengan market size USD1 miliar, peranan game developer Indonesia baru 0,4 persen. Game lokal, kita harus bangun kolaborasi tidak bisa pemerintah saja, asosiasi game, developer, komunitas, perguruan tinggi," jelasnya pada acara Bekraf Game Prime 2019.
"Kita sedang menyusun bagaimana menyiapkan, karena tidak hanya cukup dengan membesarkan game developer, ekosistem harus kita bangun," ujarnya.
Â
Baca juga: Bekraf Game Prime 2019 Tampilkan VR hingga Game Dingdong