Dalam beberapa tahun ke belakang, jumlah perusahaan fintech khususnya yang bergerak di bidang pembayaran dan pinjaman terus meningkat signifikan. Hal tersebut menumbuhkan agen fintech yang lebih banyak lagi.
“Dari informasi yang saya dapatkan, jumlah agen fintech yaitu lebih dari 5 juta agen dalam jangka waktu tiga tahun ini. 70% dari mereka memberikan layanan kepada populasi yang belum tersentuh akses perbankan. Sehingga, kami percaya bahwa fintech dan agennya dapat berkontribusi terhadap pencapaian keuangan inklusif,” ungkap Menko Darmin.
Menko Darmin pun menyampaikan harapannya untuk industri fintech di nusantara ini, yakni fintech dapat menyediakan optimisme baru yang dapat memperlancar proses inklusi keuangan, khususnya kepada populasi yang masih belum tersentuh inklusi keuangan, jadi dapat meningkatkan kesejahteraan mereka.
Kemudian, Menko Darmin berharap atas terciptanya sebuah usaha untuk makin meningkatkan potensi fintech dan agennya supaya dapat bekerja bersama agen bank untuk menyediakan layanan keuangan yang terjangkau, mudah, aman dan cepat. Perusahaan fintech juga harus memperhatikan manajemen risiko, edukasi dan perlindungan konsumen, selain hanya memikirkan profit saja.