JAKARTA- Tagar Deletefacebook kembali trending di media sosial. Hal tersebut muncul setelah Mark Zuckerberg dikabarkan mengadakan malam dengan politisi konservatif dan pihak sayap kanan di Amerika. Padahal Zuckerberg selama ini dikenal sebagai pendukung Partai Demokrat.
Dilansir dari laman BBC, Rabu (16/10/2019) pertemuan tersebut terjadi pada Juli 2019. Kabarnya Zuckerberg tengah berupatak untuk menumbuhkan dukungan dari pihak sayap kanan.
Bahkan, tagar Deletefacebook trending topic di Twitter. Para warganet menggunakan tagar Deletefacebook untuk mengekspresikan pandangan mereka tentang platform, yang mencakup kritik atas kegagalannya untuk menghapus konten berbahaya dan menghentikan penyebaran disinformasi.
Namun, beberapa orang menggunakannya untuk men-tweet mereka yang mendukung sentimen menunjukkan intoleransi mereka sendiri terhadap sudut pandang politik.
"Mark Zuckerberg mengadakan pertemuan dengan para politisi dan komentator konservatif,dalam upaya membuat platform tersebut kurang bias," kata seorang warganet, Ryan Fournie.
Â
Baca Juga: Ditinggalkan Mastercard hingga Visa, Ini Masalah yang Akan Dihadapi Facebook
Yang lain mengatakan tidak ada alternatif yang lebih baik untuk mengelola jaringan pertemanan mereka atau mereka membutuhkan platform untuk alasan profesional.
"Facebook akan memiliki masalah nyata jika orang-orang mulai menolak untuk menggunakannya karena ada perasaan bahwa perusahaan tidak melakukan hal yang benar," kata Matthew Gwyther.
Tagar Deletefacebook sebelumnya menjadi tren pada Maret 2018,menyusul pengungkapan skandal data Cambridge Analytica.
Tagar awalnya digunakan oleh Brian Acton, salah satu pendiri WhatsApp yang diakuisisi oleh Facebook.
"Kita semua pindah dari MySpace. Kita juga bisa pindah dari Facebook," tulisnya.
Baca Juga: Resmi Diluncurkan, Intip Keunggulan Google Pixel 4 dan 4 XL
Baca Juga: Ada Unsur Rasis Sudutkan Warga Aceh dan Melayu, Ini Jawaban Google
Follow Berita Okezone di Google News
(ahl)