“Setidaknya ada dua lokasi, yaitu di Kalimantan Utara dengan potensi 11GW dan Papua dengan potensi 20GW. Dengan menggunakan energi listrik dari tenaga air, maka pengembangan industri yang kami lakukan akan memiliki emisi yang rendah,” kata Kepala Negara.
Upaya ini, Presiden Jokowi menjelaskan, merupakan bagian dari komitmen pemerintah terhadap Perjanjian Paris.
Di akhir sambutannya, Presiden Jokowi mengingatkan tantangan yang akan dihadapi kedepan tidak semakin ringan.
“Keberanian untuk mengambil terobosan besar di era age of disruption adalah opsi satu-satunya untuk kita bisa menjadi pemenang. Saya ajak pengusaha ASEAN dan Korea untuk mengambil pilihan ini,” tutur Presiden Jokowi.
(ABD)