JAKARTA- Peneliti di China telah mendeteksi lubang hitam di galaksi Bima Sakti. Lubang hitam tersebut memiliki massa sangat besar, bahkan 70 kali lebih besar dari Matahari. Dengan massa begitu besar, lubang hitam dapat yang berjarak 15.000 tahun cahata tersebut merusak model evolusi bintang saat ini.
Dilansir dari laman Engadget, Senin (2/12/2019) hal tersebut cukup mengejutkan, pasalnya perkiraan sebelumnya menunjukan bahwa tidak ada lubang hitam yang memiliki massa lebih dari 20 kali.
Tim peneliti menggunakan The Large Sky Area Multi-Object Fibre Spectroscopic Telescope (LAMOST) untuk menemukan bintang yang mengorbit objek yang tampaknya tidak terlihat, sebuah teknik yang telah diusulkan pada tahun 1783.
Baca Juga: Inikah Wujud PS5 dan DualShock 5 yang Meluncur di 2020?
Mereka kemudian menggunakan teleskop Keck I AS dan Gran Telescopio Canarias dari Spanyol untuk menentukan sifat-sifat kedua bintang (dalam orbit 79 hari yang ketat) dan lubang hitam pendampingnya. Metode deteksi sebelumnya diperlukan mencari lubang makan gas dari bintang yang membuat penampakan relatif jarang.
Selain itu, para astronom yang merekam gelombang gravitasi telah menemukan bahwa lubang hitam yang bertabrakan menghasilkan gelombang jauh lebih besar dari biasanya.
Baca Juga: Case iPhone 11 Ini Terbuat dari Cokelat, Bisa Dimakan?
Baca Juga: Teleskop Luar Angkasa Hubble Tangkap Objek Galaksi Cincin
Follow Berita Okezone di Google News
(ahl)