JAKARTA - Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) melalui Pusat Aplikasi Isotop dan Radiasi (PAIR) bersama mitranya yang tergabung dalam pengembangan Science Techno Park (STP) dan Agro Techno Park (ATP) menggelar pertemuan bersama untuk membahas capaian dan evaluasi kegiatannya selama tahun 2015 hingga 2019.
Melalui keterangan resmi Batan.go.id, dalam pertemuan yang diselenggarakan di Kabupaten Klaten selama 2 hari mulai 2 Desember 2019 dibahas capaian hasil dan evaluasi kegiatan selama 5 tahun terakhir dari Nasional STP (PAIR) dan ketiga ATP yakni, ATP Musi Rawas, ATP Polewali Mandar, dan ATP Klaten.
Kepala PAIR Totti Tjiptosumirat dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan ATP yang awalnya merupakan kegiatan hilirisasi hasil litbang BATAN, di akhir tahun 2019 ini sudah terlihat capaian yang cukup signifikan dari masing-masing STP maupun ATP.
“Di antaranya seperti di ATP Klaten kita sudah memiliki varietas baru padi Rojolele yang sudah tersertifikasi dengan nama baru Srinar dan Srinuk, kemudian di ATP Polewali Mandar kita sudah memiliki 15 Pengusaha Pemula Berbasis Teknologi atau PPTB, dan yang segera menyusul dalam waktu dekat dari ATP Musi Rawas diharapkan pelepasan varietas baru padi Dayang Rindu,” ujarnya.
Totti mengatakan bahwa pelaksanaan kegiatan BATAN dalam penerapan teknologi nuklir hasil litbangnya ke daerah-daerah di Indonesia, pada awalnya dilakukan melalui kerja sama antara BATAN dengan pemerintah daerah.
Baca juga: BATAN Laporkan Capaian Pengelolaan ATP dan STP Melalui Sarasehan
Follow Berita Okezone di Google News