JAKARTA - China akan mengoperasikan matahari buatannya, HL-2M Tokamak pada 2020. HL-2M Tokamak berfungsi untuk meniru fusi nuklir, seperti dikutip Newsweek.
Fusi nuklir merupakan suatu proses yang memberikan daya bagi matahari untuk bersinar. Matahari buatan ini dirancang untuk meniru reaksi alami yang terjadi di matahari menggunakan gas hidrogen dan deuterium sebagai bahan bakar.
Matahari buatan ini bertujuan menyediakan energi bersih melalui fusi nuklir terkontrol.
Duan Xuru, salah seorang ilmuwan pada proyek ini mengatakan, HL-2M Tokamak akan mencapai suhu lebih dari 200 juta derajat Celcius. Itu sekira 13 kali lebih panas dari pusat matahari.
Dalam prosesnya, para ilmuwan harus membakar bahan bakar hidrogen sampai suhu lebih dari 100 juta derajat celcius. Hidrogen akan menjadi plasma panas.
Lalu, plasma yang sangat panas ini harus dikekang menggunakan alat berbentuk donat yang disebut tokamak. Tokamak akan menggunakan medan magnet di dalamnya untuk menstabilkan plasma sehingga reaksi dapat terjadi dan energi dapat dilepaskan.
Baca juga: Awal 2020, Xiaomi Redmi Note 7 Terima Update Android 10