JAKARTA - Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) diharapkan mampu membantu mengatasi persoalan banjir yang terjadi di Jabodetabek. Tujuan utamanya mengurangi intensitas curah hujan.
Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) dijalankan dengan metode redistribusi curah hujan sehingga intensitas hujan yang turun di wilayah Jabodetabek berkurang. Caranya dengan menjatuhkan hujan (yang semestinya jatuh di Jabodetabek) dipindah ke daerah-daerah yang aman seperti di Selat Sunda dan Laut Jawa.
Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) bekerjasama dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) serta Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI-AU) sejak 3 Januari telah bekerjasama melakukan TMC.
Dan hasilnya sudah mulai tampak. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Bencana BNPB, Agus Wibowo, Selasa (7/1/2020), menyebutkan, pesawat CN 295 dan Casa 212-200 milik TNI telah melakukan 4 sorti penyemaian awan dengan cakupan wilayah barat daya, barat, barat laut. Total bahan semai NaCl untuk penyemaian mencapai 6,4 ton.
“Berdasarkan laporan BPPT, hujan berhasil diturunkan di perairan barat laut dan barat daya Jabodetabek. Laporan ini merujuk pada data satelit yang menunjukkan wilayah terjadinya hujan,”katanya dalam keterangan tertulis, Rabu (8/1/2020).
Baca juga: Dua Metode Teknologi Modifikasi Cuaca untuk Kurangi Curah Hujan
Baca Juga: Sinergi KKP dan TNI AL Berantas Penyelundupan BBL Ilegal di Batam