JAKARTA - Fenomena hujan meteor Perseid terjadi pada 12-13 Agustus 2020. Akun Instagram Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menjelaskan tentang fenomena hujan meteor tersebut.
Hujan meteor Perseid aktif sejak 17 Juli hingga 24 Agustus dan puncaknya terjadi pada 12-13 Agustus 2020. Menurut Kepala LAPAN, Thomas Djamaluddin, fenomena ini terjadi saat Bumi berpapasan dengan debu-debu sisa komet Swift-Tuttle.
Untuk dapat menyaksikan fenomena ini, seseorang bisa mengamati langit di malam hari hingga waktu subuh. "Waktunya lewat tengah malam sampai shubuh. Di Indonesia juga bisa mengamatinya ke arah langit utara. Diperkirakan sekitar 50 meteor per jam," kata Thomas.
Baca juga: Guncangan Dahsyat Awali Peristiwa Kiamat Dijelaskan Alquran dan Sains
Ia mengatakan bahwa menjelang subuh ada gangguan cahaya bulan. Untuk bisa melihat fenomena hujan meteor, idealnya kondisi cuaca cerah, jauh dari polusi cahaya dan medan pandang ke arah langit utara tidak terhalang pohon atau bangunan.
Thomas juga mengungkapkan bahwa fenomena ini tidak berdampak pada Bumi.
Follow Berita Okezone di Google News
(ahl)