JAKARTA - Teleskop pemburu planet menemukan ribuan kandidat planet di luar tata surya. Ini menjadi pekerjaan baru bagi para ilmuwan, menyaring banyak data untuk mencari tahu apakah itu planet yang asli atau bukan.
Sebuah tim peneliti yang dipimpin oleh David Armstrong di University of Warwick di Inggris telah menemukan cara memanfaatkan kecerdasan buatan atau AI untuk mengonfirmasi planet.
Melansir dari Cnet, alat ini bernama Transiting Exoplanet Survey Satellite (TESS) NASA yang berfungsi mencari tanda penurunan kecerahan yang menunjukkan sesuatu sedang melewati bintang. Deteksi itu terkadang berasal dari planet, asteroid, debu, atau kekhasan sistem bintang biner.
Tim peneliti membuat algoritme pembelajaran mesin dan melatihnya menggunakan data di planet yang dikonfirmasi dan positif palsu dari misi Kepler NASA yang sudah pensiun. Kemudian mereka melepaskannya untuk menganalisis sekelompok kandidat planet yang belum dikonfirmasi, juga dari data Kepler.
Baca juga: Stasiun Luar Angkasa Bisa Dilihat dengan Mata Telanjang, Ini Caranya
Armstrong mengonfirmasi, algoritme tersebut menghasilkan 50 kandidat planet asli. Kemampuan untuk mengonfirmasi planet menggunakan metode ini adalah satu langkah maju.
Teknik ini menjanjikan untuk memilah-milah sejumlah besar data yang dihasilkan oleh proyek-proyek seperti misi PLATO yang direncanakan TESS dan ESA. Misi utama TESS sendiri menemukan 66 exoplanet baru dan 2.100 kandidat.
(ahl)