EKSPLORASI ke Planet Mars menjadi salah satu misi luar angkasa yang sedang dilakukan saat ini. Setidaknya tiga negara yakni Amerika Serikat (NASA), China, dan Uni Emirat Arab yang tengah merancang perjalanan menuju "Planet Merah". Bersaman dengan itu, berbagai temuan dan rencana untuk mendukung eksplorasi juga terus dikembangkan.
Sebagaimana dilansir Science Times, Selasa (22/9/2020), Uni Emirat Arab telah merancang prototipe kota masa depan di Planet Mars. Bersamaan dengan itu, sekelompok peneliti dari Singapore University of Technology and Design berhasil menemukan bahan yang cocok untuk membuatnya. Temuan ini bahkan telah dipublikasikan dalam jurnal ilmiah PLOS ONE pada Rabu 16 September.
Baca juga: Elon Musk Ingin Kirim Manusia ke Mars pada 2024
Dalam jurnal, Javier Fernandez dan timnya menemukan fakta bahwa kitin (chitin) menjadi bahan yang cocok untuk digunakan. Itu merupakan sejenis zat polimer organik yang umum di bumi dan dapat ditemukan dengan mudah. Ini bisa didapati di dinding sel jamur, sisik ikan dan amfibi, hingga di Exoskeleton Krustasea.
Selain mudah ditemukan, melalui kitin, peneliti juga bisa menciptakan bahan multiguna yang berenergi rendah. Invers melaporkan, untuk membuatnya, pertama kitin akan dicampur dengan 1 persen asam asetat untuk membuatnya mencair. Setelah itu, peneliti menambahkan regolit atau "campuran lepas dari endapan yang menutup batuan padat" Mars sebagai pelengkap.
Baca juga: Jepang Bakal Kirim Kamera Resolusi 8K ke Mars dan Bulannya
Disebut multiguna, peneliti mengklaim bahwa "biolith" dapat mencapai manufaktur yang tidak dapat dicapai oleh bahan sintetis. Melalui bahan ini mereka telah coba membuat kunci inggris yang serupa dengan kunci inggris tradisional. Adapula miniatur struktur koloni untuk penggambaran koloni penuh di bulan atau Mars.
Secara keseluruhan, kitin (chitin) dapat digunakan untuk membuat perkakas dasar dan tempat tinggal. Dengan bahan itu mendukung penambalan retakan, bisa digunakan sebagai bahan pengecoran, dan mendukung cetakan 3D. Lebih menariknya, kitin juga dapat dipakai untuk mendukung produksi makanan dan bioplastik tanpa bersaing dengan pasokan makanan saat diekstraksi.
(han)