NASA telah merilis informasi terbaru terkait misi OSIRI-REx. Misi ini melibatkan pesawat ruang angkasa yang mengorbit dekat asteroid yang sangat berbatu dan agak bersudut bernama Bennu.
Melansir dari Slashgear, Rabu (23/9/2020), NASA menjelaskan bahwa Bennu adalah asteroid yang terbuat dari puing-puing batuan antariksa lainnya yang merupakan hasil dari beberapa tabrakan besar di masa lalu.
Baca juga: Pesawat Luar Angkasa Bantu NASA Kumpulkan Sampel Asteroid BennuÂ
Dengan mempelajari puing-puing tersebut, peneliti bisa mengungkapkan keberadaan meteorit yang berasal dari asteroid lain dan jauh lebih besar berada di dekatnya.
NASA mencatat bahwa segelintir batu besar yang ditemukan di Bennu sedikit lebih terang dibanding bebatuan di asteroid lain. Beberapa di antaranya jauh lebih cerah sehingga menimbulkan pertanyaan tentang asalnya.
Guna memecahkan misteri tersebut, pesawat ruang angkasa OSIRIS-REx NASA telah mengamatinya. Hasilnya, bebatuan yang lebih ringan itu berasal dari Asteroid Vesta. Ukuran batu-batu yang lebih ringan ini berkisar 5 hingga 14 kaki dan semuanya terletak di belahan bumi selatan asteroid di dekat ekuator.
Baca juga: Peneliti Akan Mendarat di Asteroid Bennu untuk Ungkap Partikel yang LepasÂ
NASA menjelaskan bahwa materi itu kemungkinan disimpan di Bennu sebagai bagian dari benturan keras di asteroid induk. Beberapa puing yang dihasilkan dari benturan tersebut, termasuk bongkahan batu dari Vesta yang menghantam asteroid induk, ditarik bersama oleh gravitasi dan akhirnya membentuk benda berbatu bersudut yang kita lihat sekarang.
Penelitian ini menggunakan peralatan canggih, termasuk alat OSIRIS-REx's Visible and Infrared Spectrometer (OVIRS). Menurut NASA, bebatuan terang tersebut merupakan 'karakteristik mineral piroksen' seperti yang dikeluarkan dari Vesta sebagai fragmen ketika benda angkasa dihantam oleh batuan antariksa lain.
Follow Berita Okezone di Google News
(han)