Sejak karantina diberlakukan dan bekerja dari rumah menjadi kebiasaan yang baru, penggunaan media sosial pun meningkat.
Media sosial, yang dulunya menjadi sarana orang untuk tetap terhubung dan selalu update, dari tahun ke tahun telah mengalami perubahan definisi. Terkadang, ini juga dapat menyebabkan tekanan emosional dan mental.
Jika Anda adalah seseorang yang menghabiskan banyak waktu tanpa berpikir menelusuri berbagai aplikasi media sosial dan tidak dapat menyimpan ponsel Anda, Anda mungkin ingin mempertimbangkan detoksifikasi media sosial.
Ketika ingin mencobanya, melansir Indian Express pada Jumat (25/9/2020), berikut beberapa hal yang perlu Anda ingat.
Hidup di masa sekarang
Dalam perlombaan untuk terus memperbarui diri dengan apa yang terjadi di seluruh dunia dan dalam kehidupan orang lain, kita sering lupa untuk melihat hal-hal di sekitar kita.
Tanyakan pada diri Anda: apakah Anda terhubung lebih baik dengan seseorang dalam kehidupan nyata atau online.
Jika jawaban atas pertanyaannya adalah yang pertama, inilah saatnya Anda melakukan beberapa perubahan. Kami memahami bahwa detoksifikasi media sosial tidaklah mudah jika waktu layar rata-rata Anda sekitar 10 jam sehari, tetapi Anda dapat membuat perubahan kecil seperti menetapkan batas waktu.
Saat Anda melakukan detoksifikasi, Anda akan menyadari betapa pentingnya menjalani hidup saat ini.
Berhenti membandingkan
Seringkali, meski secara tidak sadar, kita akhirnya membandingkan hidup kita dengan kehidupan orang lain di media sosial tanpa menyadari bahwa apa yang kita lihat adalah apa yang ingin ditampilkan orang lain.
Hal ini dapat menyebabkan kecemasan dan masalah harga diri. Itulah sebabnya, rehat dari media sosial dan fokus pada diri sendiri menjadi penting.
Baca juga: Sejarah Singkat Mengenai Perkembangan Komputer