SEBUAH studi baru menyebut Planet Mars memiliki banyak air di danau bawah tanah di kutub selatannya. Hasil penelitian yang baru diterbitkan di jurnal Nature Astronomy ini menemukan tiga danau di Ultimi Scopuli, dekat kutub selatan Mars, yang diyakini para ilmuwan berisi air asin.
"Kami tidak hanya telah mengonfirmasi posisi, luas, dan intensitas reflektor yang diidentifikasi dalam studi 2018 kami. Tetapi kami juga menemukan tiga area baru yang sangat reflektif," ungkap penulis studi Elena Pettinelli dalam pernyataannya, sebagaimana dikutip dari Fox News, Selasa (29/9/2020).
Baca juga: Peneliti Temukan Bahan untuk Membangun Tempat Tinggal di MarsÂ
Pada 2018, para ilmuwan tersebut membuat penemuan luar biasa tentang "badan air cair yang stabil" di Mars. Ketiga danau itu berukuran kira-kira 6 mil, hampir 1 mil dalamnya, dan sekira 12 mil jauhnya dari danau yang ditemukan pada 2018.
"Hasil kami memperkuat klaim deteksi badan air cair di Ultimi Scopuli dan menunjukkan adanya area basah lain di dekatnya," tulis para peneliti dalam abstrak studi baru tersebut.
"Kami menyatakan bahwa airnya adalah air asin perklorat hipersalin yang diketahui terbentuk di daerah kutub Mars dan diperkirakan dapat bertahan untuk jangka waktu yang lama pada skala geologi pada suhu di bawah eutektik," lanjutnya.
Pettinelli dan ilmuwan lain dalam penelitian ini melihat data radar dari Mars Advanced Radar for Subsurface and Ionosphere Sounding (MARSIS) yang dijelaskan oleh NASA sebagai "pengeras suara radar bawah permukaan dengan antena 40 meter (130 kaki) di Mars Express pengorbit".
Danau-danau tersebut berpotensi menjadi rumah bagi kehidupan mikroba yang selama ini diketahui keberadaannya di embun beku dalam kondisi ekstrem.
Baca juga: Elon Musk Ingin Kirim Manusia ke Mars pada 2024Â
“Meskipun keberadaan danau subglasial tunggal dapat dikaitkan dengan kondisi luar biasa seperti keberadaan gunung berapi di bawah lapisan es, penemuan seluruh sistem danau menyiratkan bahwa proses pembentukannya relatif sederhana dan umum, dan bahwa danau-danau ini memiliki mungkin ada untuk sebagian besar sejarah Mars," jelas penulis bersama studi dan peneliti utama dari eksperimen MARSIS Roberto Orosei.
"Untuk alasan ini, mereka masih dapat menyimpan jejak dari bentuk kehidupan apa pun yang dapat berevolusi ketika Mars memiliki atmosfer padat, iklim yang lebih sejuk dan keberadaan air cair di permukaan, mirip dengan Bumi awal."