GREAT Barrier Reef (Karang Penghalang Besar) di Australia rusak parah selama bertahun-tahun. Hal ini akibat kenaikan suhu dan perubahan iklim yang berdampak negatif pada struktur karang. Sebuah studi baru mengungkapkan 50 persen terumbu karang tersebut telah rusak selama 25 tahun terakhir.
Penelitian yang diterbitkan dalam Proceedings of the Royal Society telah mengamati terumbu karang sejak 1995 hingga 2017 dan menemukan hampir semua populasi karang mengalami penipisan dalam jumlah yang bervariasi.
Baca juga: Lautan Es Mencair Akibat Perubahan Iklim, Beruang Kutub Terancam punahÂ
"Kami mengukur perubahan ukuran koloni karena studi populasi penting untuk memahami demografi dan kapasitas karang dalam berkembang biak," kata pemimpin studi Andy Dietzel, seperti dikutip dari Fox News, Kamis (15/10/2020).
Sementara Terry Hughes, rekan peneliti, menambahkan bahwa jumlah karang kecil, sedang, dan besar di Great Barrier Reef telah menurun hingga 50 persen sejak 1990-an. Pada 2016 dan 2017 keadaan semakin memburuk akibat suhu yang tinggi.
Pada April, sekelompok peneliti lainnya mengatakan terumbu karang mengalami kerusakan paling luas yang pernah tercatat. Kemudian pada Agustus 2019, Badan Pengelola Great Barrier Reef menyatakan status kondisi karang dalam keadaan sangat buruk karena pemanasan lautan.
Baca juga: Produksi Ponsel Berpengaruh Terhadap Perubahan IklimÂ
Terumbu karang, khususnya Great Barrier Reef, menjadi salah satu rumah bagi beragam spesies makhluk hidup.
Menurut Otoritas Keamanan Laut Great Barrier Reef, kumpulan terumbu karang ini membentuk sekira 10 persen dari ekosistem terumbu karang dunia. Dia memiliki lebih dari 1.500 spesies ikan dan lebih dari 400 spesies karang yang dapat menyumbang lebih dari 6,4 miliar dolar bagi perekonomian Australia.