NASA mengumumkan telah menemukan air di permukaan bulan yang diterangi matahari. Air itu terlihat di dekat Kawah Clavius, salah satu formasi kawah terbesar di satelit langit dan dapat dilihat dengan mata telanjang. Demikian dijelaskan Paul Hayne, ilmuwan planet dari Universitas Colorado, dalam konferensi pers. Hayne adalah penulis utama salah satu studi tentang topik ini.
Sementara Casey Honniball, penulis lainnya, mengatakan ada 100 hingga 400 bagian atau kira-kira setara dengan sebotol air 12 ons dalam 1 meter kubik tanah bulan.
"Kami memiliki indikasi bahwa H2O –air yang kami kenal– mungkin ada di sisi Bulan yang diterangi matahari," kata Paul Hertz, direktur Divisi Astrofisika di Direktorat Misi Sains NASA, seperti dikutip dari Fox News, Selasa (27/10/2020).
"Sekarang kami tahu itu ada di sana. Penemuan ini menantang pemahaman kita tentang permukaan bulan dan menimbulkan pertanyaan menarik tentang sumber daya yang relevan untuk eksplorasi ruang angkasa yang dalam."
Baca juga:Â NASA Siapkan Pengumuman Baru Terkait BulanÂ
Studi yang dipimpin oleh Honniball ini menemukan keberadaan air langsung di permukaan bulan. Sementara studi Hayne berspekulasi bahwa air mungkin terperangkap dalam skala spasial kecil di seluruh permukaan bulan.
Para peneliti telah mengetahui keberadaan air di bulan selama beberapa waktu, setelah pertama kali menemukan uap air pada awal tahun 1971. Pada 2009, bukti pertama air beku di permukaan ditemukan.
Sementara Jacob Bleacher, kepala ilmuwan eksplorasi untuk Direktorat Misi Eksplorasi dan Operasi Manusia NASA, mengatakan bahwa hasilnya menarik untuk eksplorasi manusia, tetapi ada implikasi yang lebih besar untuk itu.
"Memahami di mana letak air akan membantu kami menentukan ke mana harus mengirim astronaut Artemis ke bulan," jelas Bleacher.
Baca juga:Â Langit Suguhkan Segitiga Bulan-Jupiter-Saturnus
Studi baru mencatat itu bisa jauh lebih mudah diakses daripada yang diperkirakan sebelumnya. Dengan demikian, air tersebut dapat digunakan untuk minum, suplai bahan bakar, dan penggunaan lainnya.
Air sebelumnya diyakini hanya ada di area bulan yang selalu dalam bayang-bayang dan tidak menerima sinar matahari, sehingga berbahaya dan dingin untuk diakses astronaut.
"Sebelum observasi SOFIA, kami tahu ada semacam hidrasi," tambah Honniball dalam pernyataannya.
"Tapi kami tidak tahu berapa banyak, jika ada, yang sebenarnya molekul air –seperti yang kami minum setiap hari– atau sesuatu yang lebih seperti pembersih saluran."