DALAM beberapa dekade terakhir distribusi aneh dari planet ekstrasurya muncul dalam data astronomi. Sebuah penelitian yang baru-baru ini diterbitkan The Astrophysical Journal Letters melaporkan salah satunya adalah planet yang disebut sebagai "Neptunus Ultra-Panas" ini.
Planet yang diberit identitas LTT9779 b tersebut sangat dekat dengan bintangnya sehingga memiliki suhu siang hari lebih dari 2.000 derajat Celsius (3.660 derajat Fahrenheit), dan menjadikannya planet pertama dalam kategori ultra-panas.
Baca juga: Ditemukan 2 Exoplanet Sejauh 120 Tahun Cahaya dari BumiÂ
Penelitian menunjukkan bahwa satu sisi panlet ini dalam cahaya abadi dan sisi lainnya dalam kegelapan konstan. Para astronom juga menangkap planet yang melintasi permukaan bintangnya yang memungkinkan mereka melihat sekilas atmosfer dan menemukan keberadaan karbon monoksida.
"Untuk pertama kalinya kami mengukur cahaya yang berasal dari planet yang seharusnya tidak ada. Neptunus Ultra-Panas ini adalah exoplanet 'berukuran sedang' yang mengorbit sangat dekat dengan bintangnya (hanya dibutuhkan 19 jam untuk menyelesaikan orbitnya). Tetapi kepadatannya yang rendah menunjukkan ia masih memiliki atmosfer dengan berat setidaknya 10 persen dari massa planet," kata penulis utama penelitian ini, Diana Dragomir, asisten profesor dari Universitas New Mexico, seperti dikutip dari IFL Science, Rabu (28/10/2020).
Baca juga: Astronom Temukan Planet Luar Tata Surya Berusia 18 Juta TahunÂ
Penemuan karbon monoksida yang aneh dapat memberikan wawasan yang sangat dibutuhkan tentang bagaimana beberapa dari Neptunus panas ini berhasil bertahan. Sebelumnya, para astronom percaya bahwa alasan planet panas menjadi besar dan mengandung gas atau kecil dan berbatu berkaitan dengan kemampuan mereka untuk mempertahankan atmosfernya.
Planet ini diperkirakan sudah berusia 2 miliar tahun. Jadi bukan hanya gaya gravitasi, ada kemungkinan komposisi atmosfer planet berkontribusi pada kemampuannya untuk menahan efek dari bintangnya.
Follow Berita Okezone di Google News
(han)