SABUN menjadi benda yang sangat penting, terlebih di masa pandemi virus corona (covid-19) saat ini. Sabun sering digunakan untuk membersihkan bagian tubuh yang kotor. Namun, apakah sabun itu sendiri juga dapat kotor?
Baca juga: Mengenal Istilah NFC pada Smartphone AndroidÂ
Penting untuk diketahui terlebih dahulu, sabun hanyalah campuran garam natrium atau kalium yang berasal dari asam lemak atau alkali selama proses saponifikasi. Setiap molekul sabun terbuat dari rantai hidrokarbon yang panjang, nonpolar, hidrofobik (ditolak oleh air).
Saat mencuci tangan kotor dengan sabun dan air, ekor molekul sabun akan ditolak oleh air dan tertarik ke minyak serta menarik kotoran. Ekornya mengelompok dan membentuk struktur yang disebut misel, menjebak kotoran dan minyak. Misel bermuatan negatif dan larut dalam air, sehingga mereka saling tolak dan tetap terdispresi dalam air. Jadi, sabun juga bisa kotor.
Dikutip dari Mental Floss, Minggu (8/11/2020), ketika membersihkan tangan, molekul sabun akan menempel pada minyak dan kotoran lebih kuat daripada kulit manusia. Semua molekul sabun yang lepas akan terperangkap dan kotor. Dengan begitu, sebatang sabun yang ada di kamar mandi atau sabun cair di dalam botol pun juga dapat terkontaminasi oleh mikroorganisme.
Baca juga: Sejarah Gunting yang Diciptakan Sejak 4.000 Tahun LaluÂ
Namun hal ini tidak jadi masalah. Beberapa studi yang telah dilakukan, tidak ada yang membuktikan transfer bakteri dari sabun ke tangan penggunanya. Sabun yang kotor dapat dibersihkan dengan cara menggosoknya seperti mencuci tangan. Gesekan tangan ke sabun dan bilasan air yang mengalir akan menghilangkan mikroorganisme di tangan dan sabun.
Follow Berita Okezone di Google News
(han)