SEORANG bocah berusia 9 tahun bernama Zyson Kang Zy Shun asal Malaysia memenangkan lomba desain toilet luar angkasa yang diadakan National Aeronautics and Space Administration (NASA). Ia ditetapkan sebagai juara oleh NASA karena menemukan perangkat yang memungkinkan astronaut "menjawab panggilan alam" tanpa melepas pakaian antariksanya.
Zyson Kang Zy Shun mengungkapkan penemuan Spacesuit Lunar Toilet-nya itu selama webinar yang diselenggarakan NASA pada Rabu lalu. Dia dengan jelas memaparkan mekanisme perangkat canggih temuannya.
Baca juga: NASA Gunakan Teknologi Terbaru untuk Dokumentasikan Misi ke Bulan
Perangkat tersebut pas di dalam pakaian astronaut dan bekerja di sekitar gaya berat mikro dengan menggunakan ruang hampa untuk menyedot cairan apa pun. Ini memungkinkan astronaut buang air di dalam pakaiannya.
Ketika waktunya menggunakan toilet, astronaut hanya perlu menggerakkan kaki untuk memicu fungsi vakum yang akan mengalirkan cairan apa pun ke dalam kotak pembuangan limbah di dalam pakaian tersebut.
"Pompa jarum suntik dipasang pada sepatu luar angkasa dan wadah vakum dipasang pada saku celana luar angkasa. Tidak membutuhkan tenaga listrik untuk mengoperasikannya, hanya membutuhkan tenaga mekanik kinetik," kata Kang, seperti dikutip dari Malaymail, Senin (9/11/2020).
Penemuan luar biasa ini menjadikannya sebagai pemenang di Nasa's Lunar Loo Challenge (Kategori Junior). Lomba ini mengharuskan penemu-penemu muda berbagi ide tentang toilet kompak yang akan membantu astronaut kembali ke bulan pada 2024 dalam Misi Artemis.
Baca juga: NASA Gelar Sayembara Desain Toilet di Bulan Berhadiah Rp500 Juta
Hampir 900 ide dari 85 negara dikirim, hingga akhirnya Kang bersama Joel John Arun dari Inggris ditetapkan sebagai pemenang dalam kategori di bawah usia 11 tahun.
Kang menjelaskan bahwa penemuannya adalah versi pembaruan dari pakaian antariksa yang digunakan oleh astronaut dalam misi bulan Apollo pada tahun 1969.
Saat itu astronaut harus buang air kecil ke dalam manset seperti kondom yang dikosongkan ke dalam tas. Namun penemuan itu jauh dari sempurna dan laporan resmi NASA tentang Misi Apollo menyatakan bahwa "sering terjadi tumpahan urine".