KELELAWAR menjadi salah satu hewan nokturnal yang melakukan aktivitas di malam hari dan istirahat saat siang. Salah satu hal unik dari hewan ini adalah caranya menggelantung di pohon. Ketika bertengger di pohon, kelelawar selalu berada dalam posisi terbalik.
Hal itu dilakukan kelelawar bukan tanpa alasan. Sederhananya, kelelawar menggantung terbalik agar bisa terbang.
Baca juga: Jadi Sorotan di Tengah Pandemi, 239 Spesies Kelelawar Ada di IndonesiaÂ
Penting untuk diketahui bahwa kelelawar bukan termasuk jenis burung maupun serangga. Perbedaan antara terbang kelelawar dengan burung atau serangga terletak pada beratnya, khususnya rasio terhadap kapasitas angkat sayap.
Burung akan sangat cepat terbang dari posisi tegak dan tidak bergerak. Namun, kelelawar tidak bisa melakukan itu yang membuatnya sedikit kesulitan untuk lepas landas.
Sebagaimana dikutip dari Mental Floss, Selasa (10/11/2020), berbeda dengan burung, kelelawar merupakan satu-satunya mamalia yang dapat terbang namun tidak memiliki sayap kuat.
Kesulitannya untuk terbang dari darat akhirnya menemukan evolusi ide untuk menggantung di atas pohon sehingga mereka segera berada di udara dan hanya mengepakkan sayap jika ingin terbang.
Baca juga: Virus Corona Berasal dari Perdagangan Tahi Kelelawar?Â
Otot, tulang, serta urat kaki kelelawar juga berbeda dengan burung. Alasan itulah yang kemudian memunculkan ide menggantungnya terbalik di atas pohon. Dengan begitu tendon mereka akan menarik jari-jari kakinya hingga tertutup.
Kelelawar yang bergelantungan hanya perlu “melepaskan” kemudian mereka langsung terbang. Bantuan gravitasi membuat mereka dapat terbang secara instan bahkan lebih cepat dari burung yang harus melawan gravitasi Bumi.
Follow Berita Okezone di Google News
(han)
