JAKARTA - Kapsul Dragon 2 generasi terbaru SpaceX tidak berawak sudah berlabuh di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) untuk misi pasokan komersial.
Sebelumnya, pesawat luar angkasa Falcon 9 dan Dragon diluncurkan menuju ISS pada Minggu (6/12/2020) pagi pukul 11.17 EST dari Launch Complex 39A di Pusat Antariksa Kennedy NASA, Florida. Pesawat membawa lebih dari peralatan dan persediaan untuk misi sains, termasuk bahan-bahan makanan.
Pesawat mengorbit sekitar 268 mil di atas Samudera Hindia selatan dekat Australia, sebelum akhirnya berlabuh ke modul Harmony stasiun pada pukul 1.40 siang.
Baca Juga: Seragam Canggih Virgin Galactic untuk Keluar Angkasa, Beratnya 1 Kg
Menurut NASA dilansir dari Fox News pada Selasa (8/12/2020), misi itu akan mencakup studi memahami penyakit jantung, untuk mendukung perkembangan perawatan bagi pasien di Bumi. Selain itu, pesawat luar angkasa ini juga telah mengirimkan airlock Nanoracks Bishop Airlock yang akan memberikan berbagai kemampuan ke laboratorium yang mengorbit ISS.
Baca Juga: Asteroid Ini Pecahkan Rekor Melintas Paling Dekat dengan Bumi Tanpa Menabrak
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, misi ini juga melibatkan sejumlah investigasi biologis dengan memanfaatkan teknologi seperti jaringan di chip dan organoid otak. Ini dapat digunakan untuk mensimulasikan jaringan manusia dan mencatat responnya terhadap gaya berat mikro.
Eksperimen lainnya adalah Bioasteroid yang bertujuan untuk membantu menentukan organisme atau mikroba tertentu dapat mengekstrak zat berharga seperti logam langka Bumi.
“Kami akan melihat apakah mikroba tersebut dapat memperoleh elemen yang kami inginkan untuk industri dari permukaan dan interior asteroid,” kata peneliti Bioasteroid, Charles Cockell.
Baca Juga: Kawal Pengembangan Kampung Perikanan Budidaya, KKP Siapkan Pengawas Perikanan Andal
(saz)