JAKARTA - Accenture, perusahaan teknologi global mengungkapkan bahwa teknologi dalam beberapa tahun ke depan akan mengubah ekspektasi dan kebiasaan, dan menghadirkan kenyataan baru di setiap sektor industri. Karena itu, diperlukan peralihan sikap perusahaan yang reaktif terhadap krisis dengan mencari terobosan baru.
Melalui teknologi, perusahaan dapat menciptakan cara-cara baru dalam bekerja dan berbisnis, menciptakan interaksi dan pengalaman baru, serta meningkatkan kesehatan dan keamanan.
Para pemimpin yang berani, visioner dan menggunakan teknologi untuk menguasai perubahan akan menjadi penentu masa depan, menurut laporan tahunan ke-21 dari Accenture (NYSE: ACN) yang memprediksi tren teknologi kunci yang akan membentuk bisnis dan industri selama tiga tahun ke depan.
Baca Juga: Capai 1 Miliar Unduhan, Google Translate Catatkan Rekor Baru
“Pandemi global mendorong perusahaan untuk melakukan percepatan ke masa depan. Banyak perusahaan termasuk di Indonesia memutuskan untuk menggunakan teknologi dengan cara-cara yang luar biasa, dengan kecepatan yang tadinya mereka anggap tidak mungkin, agar bisnis dan komunitasnya tetap berjalan. Sementara yang lainnya menghadapi kenyataan akan kegagalan mereka dan kekurangan fondasi digital yang dibutuhkan untuk berubah secara cepat,” ungkap Kher Tean Chen - Country Managing Director, Accenture in Indonesia.
Sementara itu Retno Kusumawati - Managing Director of Technology, Accenture in Indonesia, mengatakan Perusahaan perlu memikirkan kembali bagaimana aplikasi dikembangkan dan diterapkan, serta bersaing pada arsitektur teknologi agar lebih gesit dan fleksibel.
"Faktanya, hampir semua eksekutif (95%) di Indonesia menyatakan bahwa arsitektur teknologinya menjadi sangat penting demi kesuksesan perusahaan mereka secara keseluruhan,” tuturnya.
Baca Juga: Menkominfo Pastikan BTS di Wilayah Bencana NTT akan Segera Beroperasi
Accenture melakukan survei ke lebih dari 6.200 pemimpin bisnis dan teknologi untuk laporan Technology Vision, dan 92% mengungkapkan bahwa perusahaan mereka berinovasi karena dorongan dan keharusan untuk bertindak tahun ini. Dan 91% eksekutif setuju bahwa untuk menguasai pangsa pasar di masa depan, berarti perusahaan mereka harus menetapkan pasar itu sendiri.
Untuk membentuk masa depan, perusahaan harus menjadi penguasa perubahan dengan menerapkan tiga kunci yang sangat penting.
Pertama adalah kepemimpinan teknologi. Berakhirnya era dimana hanya ada fast follower, perubahan yang berkesinambungan bersifat permanen. Pemimpin masa depan adalah mereka yang menaruh teknologi di lini depan strategi bisnisnya.
Kedua, pemimpin tidak menunggu kenormalan yang baru, mereka akan menata ulang, membangun realitas baru menggunakan pola pikir dan model yang sangat berbeda secara radikal.
Terakhir, pemimpin akan mengemban tanggung jawab yang lebih besar sebagai masyarakat global, mendesain dan mengaplikasikan teknologi terencana untuk menciptakan dampak positif yang lebih besar, daripada hanya untuk perusahaannya demi menciptakan dunia yang lebih berkelanjutan dan inklusif.