JAKARTA – Operator telekomunikasi XL Axiata terus melakukan peningkatan jaringan agar tetap aman dan terkendali, meskipun ada larangan mudik di lebaran 2021 ini. Service Operation Center yang berada di XL Axiata Tower, Jakarta, mencatat terjadinya kenaikan trafik layanan data sebesar 35% dibandingkan periode Lebaran tahun sebelumnya, dan 15% dibandingkan hari-hari biasa (normal) sebelum Ramadan.
Berbagai persiapan persiapan jaringan dengan meningkatkan kapasitas hingga 2x dari kondisi hari normal, optimisasi di area pemukiman serta lokasi tujuan wisata.
Peningkatan kualitas jaringan dilakukan di sepanjang jalur transportasi darat di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi. Ada juga skenario rekayasa jaringan jika terjadi kepadatan trafik di suatu lokasi. Termasuk pengerahan sekitar 40 unit Mobile BTS (MBTS) di berbagai lokasi yang diprediksi akan mengalami lonjakan trafik.
Baca Juga:Â XL Axiata Raih Laba Rp321 M dalam 3 Bulan Pertama 2021
Direktur & Chief Technology Officer XL Axiata, I Gede Darmayusa memperkirakan trafik akan meningkat sekitar 20% di layanan data. Layanan streaming video/musik, instant messenger, gim, dan media sosial akan mendominasi. Dia memperkirakan, meski ada larangan mudik, trafik kemungkinan tetap akan naik secara signifikan seperti Lebaran tahun lalu.
”Selain itu, layanan video conference dan video call akan naik sebagai saranan bersilaturahmi karena banyak pelanggan yang tidak bisa mudik dan berkunjung ke sanak famili,” bebernya.
Baca Juga:Â Internet Lebaran Diprediksi Didominasi Panggilan Video
Gede menambahkan, pola penggunaan berbagai jenis layanan data oleh pelanggan XL Axiata selama libur Lebaran ini bisa menggambarkan semakin maksimalnya masyarakat Indonesia dalam memanfaatkan sarana digital untuk berbagai keperluan sehari-hari. Selama periode Ramadan dan Lebaran, trafik layanan didominasi oleh streaming yang mencapai 85%, disusul oleh social network sebesar 8%.Â
Pada layanan streaming ini, sejumlah aplikasi mengalami kenaikan trafik pemakaian yang signifikan, seperti layanan berbasis gim mengalami kenaikan trafik rata-rata hingga 142%, Netflik naik 50%, YouTube naik 13% dan Spotify naik 9%.
Untuk layanan Instant Messenger, trafik pemakaian layanan WhatsApp meningkat 21%. Sementara itu, pada layanan Social Network, trafik Twitter meningkat16%. Layanan lainnya juga mengalami kenaikan trafik, antara lain belanja online melalui e-commerce meningkat hingga 65%, sedangkan web browsing naik 15%.Â
Untuk layanan video conference Zoom, meskipun sepertinya juga mulai dimanfaatkan oleh masyarakat untuk bersilaturahmi, namun karena ada libur sekolah dan cuti karyawan maka trafik pemakaiannya relative stagnan cenderung menurun. Untuk layanan peta atau penunjuk rute jalan seperti Google Map dan Waze juga tidak terlalu banyak diakses karena adanya kebijakan larangan mudik.
Dilihat dari wilayah kenaikan trafik layanan secara nasional selama Ramadan dan Lebaran dibandingkan trafik hari biasa sebelumnya, berturut-turut terjadi di Jawa Tengah dengan kenaikan sebesar 12%, Jawa Timur 10%, dan Jawa Barat 7%.Â
Di luar Jawa, trafik pemakaian layanan di wilayah Sumatera Bagian Utara secara rata-rata naik sebesar 5%, Sumatera Bagian Selatan 8%, Kalimantan 3%, Sulawesi 10%, Bali-Lombok-Sumbawa 2%. Sementara itu dilihat dari area kota/kabupaten, secara nasional, tiga kota/kabupaten dengan kenaikan trafik tertinggi adalah Sampang 44%, Bangkalan 40%, dan Brebes 28%.
Sementara trafik layanan di Jabodetabek, trafik layanan terlihat stagnan cenderung menurun dibanding hari biasa. Data-data trafik di Jabodetabek tersebut juga sesuai dengan data perpindahan pelanggan selama periode Lebaran. Data monitoring XL Axiata mencatat tingkat perpindahan pelanggan dari wilayah Jabodetabek ke provinsi lain, yaitu sekitar 11%.
“Seperti tahun lalu di mana larangan mudik dan pembatasan pergerakan masyarakat sudah diberlakukan, kenaikan trafik kembali terjadi di area pemukiman/perumahan. Kenaikan trafik rata-rata secara nasional di area pemukiman/perumahan tersebut mencapai sekitar 6%. Kenaikan trafik tertinggi terjadi di perumahan-perumahan di wilayah Jakarta Barat yang mencapai 25%, Jakarta Utara sebesar 22% serta Bogor sebedar 16%”, sambung Gede.
Follow Berita Okezone di Google News