JAKARTA- Fenomena aphelion belakangan menjadi perhatian lantaran disebut membawa suhu dingin di sebagian wilayah Indonesia. Padahal Indonesia saat ini memasuki musim kemarau.
Namun menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) kejadian suhu dingin yang dirasakan beberapa daerah ini bukan karena fenomena aphelion.
"Kondisi ini biasa disebut dengan fenomena bediding," tulis BMKG di akun Instagramnya seperti dikutip, Jumat (16/7/2021).
Fenomena ini menurut BMKG memang terjadi di bulan-bulan puncak musim kemarau (Juli-September), dimana pada periode ini ditandai oleh pergerakan angin bertiup dominan dari arah Timur yang berasal dari Benua Australia. Sehingga, wilayah Jawa hingga NTT yang menuju periode puncak musim kemarau pun merasakannya.
Baca Juga:
-Â Selain Wally Funk, Remaja 18 Tahun Ini Bakal Terbang ke Luar Angkasa Bareng Jeff Bezos
-Â Jelang Hari Emoji Sedunia, Facebook Messenger Rilis Soundmoji
BMKG memaparkan jika pada bulan Juli ini wilayah Australia berada dalam periode musim dingin. Sifat dari massa udara yang berada di Australia ini dingin dan kering.
Adanya pola tekanan udara yang relatif tinggi di Australia menyebabkan pergerakan massa udara dari Australia menuju Indonesia atau yang dikenal dengan istilah Monsoon Dingin Australia.