SELAMA pandemi Covid-19 yang belum menunjukkan tanda-tanda akan berakhir, maka sekolah daring masih terus dilakukan. Tujuannya untuk menekan penularan Covid-19.
Ketua Umum Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), Seto Mulyadi yang akrab disapa Kak Seto meminta orangtua untuk memastikan agar anak-anaknya gembira di tengah pandemi Covid-19.
Kak Seto menekankan, pentingnya sistem belajar daring yang menyenangkan. Belajar daring jangan malah berubah menjadi darah tinggi alias darting, yang bikin anak stres di rumah.
Â
"Pokoknya daring jangan jadi darting," ujar Kak Seto belum lama ini.
Kak Seto menjelaskan, selama ini banyak orangtua yang mengeluhkan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), karena kurikulum pembelajaran yang dinilai dipaksakan.
Dia mengajak para orangtua untuk berkomunikasi dengan pihak sekolah, melalui komite sekolah untuk menyelesaikan persoalan PJJ tersebut.
"Ini belajar di rumah memang berbeda sama di kelas. Kami sudah minta kurikulum, kurikulum darurat saja atau kurikulum adaptif," jelas dia.
Belajar di rumah secara daring memang berbeda dengan belajar tatap muka di kelas. Oleh karena itu dibutuhkan edukasi teknologi alias edutech yang mumpuni.
Anthonius selaku Founder Ngelesin Global Edutech mengatakan, memang dibutuhkan aplikasi pendidikan yang mampu membantu memecahkan masalah pendidikan anak. Selain itu juga mampu membantu anak agar belajar dengan lebih baik saat di rumah saja.
Melalui aplikasi Ngelesin, ujar Anthonius, diharapkan anak-anak bisa lebih terbantu saat belajar daring di rumah saja.
"Kami juga akan mengadakan rangkaian acara virtual dalam rangka peluncuran aplikasi ini. Kami ingin membagikan suka cita ini dengan masyarakat melalui kegiatan yang bermanfaat dan berkontribusi positif terutama untuk membantu masyarakat berjuang bersama melawan pandemi Covid-19," tambah Anthonius.
Follow Berita Okezone di Google News
(DRM)