JAKARTA - Kementerian Komunikasi dan Informastika (Kemenkominfo) merespons kebocoran data yang dialami Bank Indonesia (BI). Diketahui, serangan siber ini mencuat pada Kamis (20/1) kemarin.
Juru Bicara Kemenkominfo, Dedy Permadi mengatakan, Pemerintah mendorong para Penyelenggara Sistem Elektronik (PSE) untuk berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) ketika mengalami gangguan.
"BSSN sebagai lembaga yang berwenang untuk merekomendasikan implementasi teknik keamanan siber, dan menerapkan ketentuan teknis siber," kata Dedy dalam keterangan pers, dikutip Jumat (21/1/2022).
Baca Juga:Â BSSN Benarkan Data Bank Indonesia Bocor
Dia menyatakan, menyikapi pemberitaan terkait serangan siber terhadap BI, pihaknya mengapresiasi langkah BI yang telah berkoordinasi dengan BSSN untuk melakukan upaya verifikasi, pemulihan, audit, dan mitigasi sistem elektronik.
"Kemenkominfo sesuai amanat peraturan perundang undangan, akan terus melakukan pengawasan komitmen dan keseriusan PSE dalam melindungi data pribadi yang dikelolanya," ujar dia.
Baca Juga:Â Data Bank Indonesia Diduga Bocor, Disebut Jadi Korban Geng Conti Ransomware
Sebelumnya, platform keamanan siber DarkTracer mengungkap kejadian ini Twitter. Data-data yang bocor itu, dikatakan sebagai hasil retasan geng Conti ransomware.
"(PERINGATAN) geng Conti ransomeware mengumumkan "BANK INDONESIA" masuk dalam daftar korban," tulis DarkTracer.