JAKARTA -Â Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) melaporkan, Indonesia akan mengalami fenomena astronomi yang disebut Ekuiluks.
Disadur dari situs LAPAN, Senin (24/1/2022), Peneliti Pusat Riset Antariksa LAPAN, Andi Pangeran mengatakan, secara singkat Ekuiluks merupakan fenomena astronomi ketika panjang siang sama persis dengan malam, yaitu 12 jam.
Baca Juga:Â Indonesia akan Alami Fenomena Matahari Terbenam Lebih Lambat, Apa Dampaknya?
"Sebagaimana dengan ekuinoks, ekuiluks dapat terjadi 2 kali setahun," kata Andi.
Dia menjelaskan, Ekuiluks hanya fenomena astronimi biasa dan tidak berdampak apapun ke kehidupan manusia.
Baca Juga:Â Mengenal Fenomena Aphelion, Biar Tak Termakan Hoaks yang Sempat Beredar
"Meski demikian, secara praktis langit akan mulai tampak terang ketika terjadi aram beberapa menit sebelum Matahari terbit (fajar) maupun setelah terbenam (senja)," terang dia.
Menurutnya, aram terjadi dikarenakan pembiasan sinar Matahari oleh atmosfer Bumi, sehingga ketika Matahari terbenam langit tidak seketika gelap. Begitu pula menjelang Matahari terbit, langit tidak seketika terang.
(amj)