JAKARTA - Selama 3 tahun belakangan, malware Brata telah berevolusi. Selain menguras rekening bank, kini dapat melakukan reset pabrik pada ponsel Android yang terinfeksi.
Disadur dari ArsTechnica, Jumat (28/1/2022), Brata pertama kali ditemukan oleh Kaspersky. Dilaporkan, malware Android ini sudah beredar sejak Januari 2019.
Penyebarannya terutama melalui Google Play, namun juga menyusup ke aplikasi-aplikasi pihak ketiga, lalu bersembunyi di notifikasi push pada situs web, tautan sponsor di Google, hingga pesan yang dikrim lewat WhatsApp.
Awalnya, Brata menyasar masyarakat yang memiliki rekening dari bank yang berbasis di Brazil. Sekarang, kembali muncul dengan sejumlah kemampuan baru.
Salah satu yang paling signifikan adalah melakukan reset pabrik pada perangkat yang terinfeksi, tujuannya untuk menghapus jejak malware setelah menguras rekening korbannya.
Cleafy Labs mengklaim sebagai pihak yang pertama kali menemukan Brata telah berevolusi. Dikatakan, fitur lain pada malware ini termasuk pelacakan GPS, hingga memantau aplikasi bank korban.
"Setelah malware menginfeksi dan berhasil melakukan transfer uang dari aplikasi perbankan korban, Brata mampu memaksa perangkat untuk mereset data tanpa seizin penggunanya," kata Celafy Labs, dalam keterangan resminya.
(amj)