Lebih lanjut, dari sisi keilmuan, kata adna dalam ayat ini sangat istimewa. Sebab, dalam disiplin bahasa Arab, kata adna berarti “paling dekat” (aqrab) atau juga bisa diartikan “paling rendah” (akhfadh).
Atas dasar itu, kalangan mufasir berpendapat, maksud dari adna al-ardh adalah negeri terdekat dari Jazirah Arab.
Peperangan itu sendiri, berlangsung di negeri Palestina yang merupakan negeri terdekat dari Jazirah Arab. Jadi, bagi kalangan mufasir, kata adna al-ardh berarti “negeri terdekat”.
Ilmu geologi lalu datang dan memastikan bahwa cekungan Laut Mati, tempat bangsa Romawi memenangi perang melawan Persia, merupakan titik terendah yang ada di muka bumi.
Ia terletak sekitar 400 meter di bawah permukaan laut. Apabila Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman “di atas permukaan bumi” (ala sath al-ardh) dan bukan “di daerah paling rendah” (adna al-ardh), maka maknanya mencakup semua permukaan bumi, baik berupa daratan maupun perairan.
Bila itu yang dimaksudkan, teluk Mariana menjadi bagian terdalam di bumi karena kedalamannya mencapai lebih dari 12.000 meter. Namun, dataran terendah di bumi berada di Palestina.
Ayat ini, turun pada saat ilmu pengetahuan belum mampu meneliti di mana titik terendah di muka bumi berada. Cekungan Laut Mati adalah daerah yang pernah didiami kaum Nabi Luth Alaihissalam. Tidak ada daerah yang lebih rendah di muka bumi ini melebihi cekungan Laut Mati.
Follow Berita Okezone di Google News
(amj)