JAKARTA - Sekitar 12.800 tahun lalu, 10 persen permukaan Bumi tiba-tiba diselimuti oleh api yang membara, menyaingi badai yang memusnahkan dinosaurus.
Dilansir dari Science Alert, Rabu (9/2/2022), kemungkinan besar badai api tersebut disebabkan oleh pecahan komet yang berukuran sekitar 100 km.
Ketika awan debu menyelimuti Bumi, memicu dimulainya zaman es skala kecil yang membuat planet ini tetap dingin selama seribu tahun kemudian.
Kondisi itu, sama seperti Bumi ketika berada di masa 100.000 tahun lalu yang tertutup gletser. Setelah api padam, kehidupan dimulai lagi.
"Hipotesisnya adalah komet besar terfragmentasi dan bongkahannya berdampak pada Bumi, menyebabkan bencana ini," kata Adrian Melott dari University of Kansas, yang ikut menulis studi pada 2018..
"Ada sejumlah tanda kimia yang berbeda, karbon dioksida, nitrat, amonia, dan lain-lain, kesemuanya tampak berkomposisi 10 persen dari permukaan Bumi, atau sekitar 10 juta km habis terbakar," ujarnya.
Guna mengingat kembali badai api dan gelombang kejut dari peristiwa besar ini, sejumlah besar penanda geokimia dan isotop diukur dari lebih dari 170 situs di seluruh dunia, melibatkan tim yang terdiri dari 24 ilmuwan.
Follow Berita Okezone di Google News