JAKARTA - Internet menjadi kebutuhan penting untuk menjembatani aktivitas masyarakat, khususnya selama kebijakan PPKM diberlakukan karena penyebaran Covid-19 varian Omicron akhir-akhir ini.
“Sudah saatnya pelanggan lebih peka dan peduli atas pilihan paket internet yang sesuai dengan pilihannya. Jangan sampai, pengalaman menggunakan internet tidak sesuai dengan penawaran yang dijanjikan oleh provider,” kata Don Rozano, Direktur enciety Business Consult, dikutip dari keterangan resminya, Jumat (25/2/2022).
Berdasarkan riset Indonesia Mean Speeds yang dirilis Ookla, rata-rata kecepatan up-load di Indonesia mencapai 19,7 Mbps dan download-nya 30,7 Mbps, dengan rasio upload-download 1:2. Dan untuk rata-rata latency-nya sebesar 17,0 ms.
Melengkapi hasil riset tersebut, Enciety Business Consult melakukan riset pendalaman terkait Quality of Service (QoS) provider fixed broadband melalui Direct Observation di 8 (delapan) kota di Indonesia, yaitu Medan, Jakarta, Bandung, Semarang, Surabaya, Denpasar, Balikpapan, dan Makassar.
Riset ini, bertujuan untuk melakukan validasi dengan membandingkan realisasi performa download speed yang dirasakan pelanggan dengan kecepatan download yang dijanjikan provider (persen-throughput performance).
Direct observation dilakukan pada 9 (sembilan) provider, yakni IndiHome, Biznet, CBN, First Media, Iconnet, MNC Play, MyRepublic, Oxygen, dan XL Home.
Dari pengamatan di delapan kota tersebut, ditemukan lima provider dengan rata-rata throughput performance paling baik, antara lain IndiHome (102%), diikuti MyRepublic (96%), CBN (84%), Oxygen (82%), dan Firstmedia (80%). Biznet menempati urutan terakhir dari dalam rata-rata throughput performance (33%).
Sedangkan, di Jakarta berdasarkan direct observation yang dirilis Enciety awal Februari 2022 lalu, dari segi kecepatan Download, pada paket 85 Mbps Biznet, pelanggan mendapatkan rata-rata kecepatan download sebesar 30,2 Mbps dengan throughput 36%.