HEBOH pernyataan Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas tentang suara azan dan gonggongan anjing terus bergulir di publik Tanah Air. Sejumlah kritik pun bermunculan, kali ini dari TikTokers Anifa Suryani yang memberi tanggapan keras.
Ia mengatakan, umat Islam Indonesia memakai pengeras suara masjid untuk azan itu sudah sejak lama sekali. Itu otomatis sudah menjadi budaya kaum Muslim Tanah air.
Baca juga: Heboh Menag soal Azan dan Gonggongan Anjing, Desy Ratnasari Desak Permintaan Maaf TerbukaÂ
"Orang-orang Islam di Indonesia sudah menggunakan pengeras suara untuk azan itu sudah dilakukan sejak tahun 1970, ralat kalau salah ya. Berarti itu otomatis sudah menjadi budaya orang Muslim. Kalau kita harus menghargai budaya wayang, kenapa kita harus merecoki budaya orang lain?" ungkapnya, seperti dikutip dari unggahan akun Facebook Every Fun, Sabtu (26/2/2022).
Anifa melanjutkan, Menag menganalogikakan suara azan dengan gonggongan anjing, bukan berarti sudah mendengarkan suara-suara yang kontra terhadap pengeras suara masjid itu. Tapi justru membuat suasana makin panas dan gaduh.
"Gini deh Pak Menteri logikanya ya, hanya karena Pak Menteri menganalogikakan suara azan dengan gonggongan anjing, bukan berarti Pak Menteri sudah mendengarkan suara-suara yang kontra terhadap pengeras suara terhadap azan itu. Yang ada hanya bikin panas, bikin gaduh, terus cuma cukup dengan klarifikasi aja," ucapnya.
Ia pun memberi nasihat agar Menag berhati-hati dalam memberi pernyataan di depan umum. Disarankan membuat naskahnya terlebih dahulu sebelum menyampaikan ke khalayak ramai.
Baca juga: Soal Pernyataan Menag, Wagub Jabar: Tidak Elok Mentasbihkan Azan dengan Gonggongan AnjingÂ
"Pak, bapak itu dari mulai Kemenag milik NU, hadiah untuk NU, kemarin klarifikasi udah tuh dimaafin. Sekarang menganalogikan suara azan dengan gonggongan anjing. Emang bapak enggak punya staf untuk menuliskan pidato statement bapak sebelum bapak sampaikan ke khalayak gitu, pak?" ungkapnya.
"Dan lagian seseorang dijadikan pemimpin atau menteri itu diyakini bahwa dia mumpuni di bidang itu. Kalau cuma buat kesalahan-klarifikasi, buat kesalahan-klarifikasi, selain bapak juga bisa jadi Kemenag," tegasnya.
Follow Berita Okezone di Google News