JAKARTA - Ukraina terus dihantam oleh serangan siber, selain mengalami gempuran Rusia di dunia nyata. Kini, kelompok hacker Patriotic mengklaim berhasil melumpuhkan sejumlah situs pemerintah.
Dilansir dari BBC, Senin (28/2/2022), keterangan "This site can't be reached" atau "Situs ini tidak dapat dijangkau" terpampang di lusinan situs Ukraina sejak beberapa hari lalu.
Sejumlah pihak menilai serangan dilancarkan langsung oleh pasukan siber Rusia di Moscow. Namun, fakta lain menemukan bahwa beberapa serangan juga dilakukan oleh sekelompok peretas Rusia dari kalangan sipil yang menamakan dirinya sebagai Patriotic.
Mereka bekerja dalam kelompok kecil tanpa perintah langsung dari pemerintah Rusia. Tujuannya adalah hanya untuk menambah kekacauan Ukraina di dunia maya.
Salah satu anggota Patriotic, Dmitry (bukan nama sebenarnya) mengaku, apa yang dilakukannya merupakan inisatif sendiri. Serangan dilancarkan setelah melihat ada banyak serangan siber di Ukraina.
Dmitry mengatakan, serangan ia lakukan bersama tim yang terdiri dari enam orang. Dua orang di antaranya adalah rekan sekantornya, di salah satu perusahaan siber yang tidak mau ia ungkap namanya.
Ia mengklaim, telah berhasil melumpuhkan sejumlah situs pemerintah Ukraina dengan menggunakan Distributed Denial of Service (DDoS).
Dalam operasinya, Dmitry menyampaikan selalu berkomunikasi melalui saluran terenkripsi dan tidak pernah berbicara secara langsung.
"Mengingat semua orang menyerang server Ukraina. Saya pikir kita juga harus melakukannya? Tetapi saya sadar dengan apa yang saya lakukan, jika bos saya tahu maka saya tidak akan lagi mendapat pekerjaan," ujarnya dalam sebuah postingan di media sosial.
Follow Berita Okezone di Google News
(amj)