JAKARTA โ Pada 1 Maret 2022 lalu, presiden Republik Ceko Ramzan Kadyrov memposting sebuah video pendek di Telegram, di mana memperlihatkan seorang prajurit berjenggot berdiri di depan barisan tank.
Unggahan itu, ditujukan Kadyrov untuk meyakinkan Ukraina bahwa tentara Rusia tidak melukai warga sipil dan bahwa Vladimir Putin ingin negara mereka menentukan nasibnya sendiri.
Setelah video tersebut viral dan beredar, seorang detektif sekaligus CEO perusahaan penegakan hukum dan pelatihan militer Prancis, Tactical Systems, lantas mengambil tangkapan layar wajah prajurit itu dan mulai bekerja.
Dalam waktu sekitar satu jam dengan menggunakan teknologi pemindai wajah (Face Recongnition) secara online, ia mampu mengidentifikasi tentara itu kemungkinan adalah Hussein Mezhidov, seorang komandan Chechnya yang dekat dengan Kadyrov dan terlibat dalam serangan Rusia di Ukraina. Tidak hanya itu, sang detektif sampai bisa menemukan akun Instagram-nya.
โHanya dengan memiliki akses ke komputer dan internet, Anda pada dasarnya dapat menjadi seperti agen intelijen dari sebuah film,โ kata sang CEO yang meminta namanya disamarkan sebagai YC untuk menghindari dampak yang tidak diinginkan, dikutip dari News Bit, Senin (14/3/2022).
Adapun klien Tactical Systems sendiri adalah angkatan bersenjata Prancis, perusahaan tersebut juga menawarkan pelatihan dalam pengumpulan intelijen bagi siapa saja.
Sementara itu, konflik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina juga telah melebar hingga ke ranah teknologi, kedua negara bersama dengan aliansinya saling melacak identitas militer satu sama lain.
Follow Berita Okezone di Google News