JAKARTA - Lima puluh tahun yang lalu, astronot di salah satu misi Apollo NASA menancapkan sepasang tabung sepanjang 35 cm ke permukaan Bulan.
Setelah tabung diisi dengan material batu dan tanah, para astronot tadi - Eugene Cernan dan Harrison "Jack" Schmitt, menyegel salah satu tabung dengan vakum.
Dilansir dari NPR, Senin (14/3/2022), sementara yang lain dimasukkan ke dalam wadah normal yang tidak tertutup rapat. Keduanya dibawa kembali ke Bumi.
Sekarang, para ilmuwan NASA di Johnson Space Center sedang bersiap untuk membuka tabung pertama dengan hati-hati, yang tetap tertutup rapat selama bertahun-tahun sejak misi Apollo 17 pada 1972, terakhir kali manusia menginjakkan kaki di bulan.
Lalu, kenapa harus menunggu puluhan tahun untuk membukanya? NASA mempertimbangkan teknologi kala itu belum mendukung untuk melakukan penelitian lebih jauh terhadap sampel yang dibawa.
"NASA tahu sains dan teknologi akan berkembang dan memungkinkan para ilmuwan untuk mempelajari materi dengan cara baru untuk teka-teki di dalamnya (materi dari Bulan)," kata Lori Glaze NASA , direktur Divisi Planetary Science.
Tabung yang tidak disegel dari misi itu telah dibuka pada 2019 lalu. Lapisan tanah bulan telah diawetkan, dan sampel tersebut memberikan wawasan tentang sebuah subjek layaknya tanah longsor.
Karena sampel yang akan dibuka sekarang masih tersegel, para ilmuwan berpikir mungkin mengandung sesuatu selain batu dan tanah, misalnya gas.