DALAM perluasan dorongan penggalangan dana perang lewat cryptocurrency, Ukraina mulai melelang koleksi non-fungible token (NFT) pada hari Jumat (26/3) waktu setempat. Menurut Kyiv, mereka telah mengumpulkan lebih dari 65 juta dolar AS.
Dikutip Antara dari Reuters, Minggu, koleksi "Meta History: Museum of War" adalah serangkaian gambar digital termasuk siluet pesawat tempur, tangkapan layar laporan berita, dan gambar ledakan bergaya kartun, yang masing-masing menandai hari yang berbeda dalam konflik.
Kementerian Transformasi Digital Ukraina mulai meminta sumbangan dalam token digital seperti bitcoin dan ethereum tiga hari setelah Rusia meluncurkan invasinya, yang disebut Moskow sebagai "operasi militer khusus".
"Seri NFT baru dimaksudkan untuk menyebarkan informasi yang benar di antara komunitas digital di dunia dan untuk mengumpulkan sumbangan untuk dukungan Ukraina," menurut pesan di situs web koleksi tersebut.
BACA JUGA :Â Jangan Anggap Punya NFT Bisa Auto Cuan dan Jadi Crazy Rich, Kenapa?
BACA JUGA :Â Untung Rp1,7 Miliar dari Jual Foto Selfie di NFT, Ghozali: Dari Awal Enggak Mikirin
Token non-fungible (NFT) adalah jenis aset kripto yang meledak popularitasnya tahun lalu. Mereka menggunakan teknologi di balik bitcoin untuk merekam siapa yang memiliki file digital dari gambar ke video atau teks.
Ukraina sejauh ini telah membeli pasokan untuk militernya dengan sumbangan kripto termasuk rompi antipeluru, helm, makan siang dan obat-obatan, kata Wakil Menteri Transformasi Digital Ukraina, Alex Bornyakov, di Twitter bulan ini.
Follow Berita Okezone di Google News
(hel)