PPOK adalah hasil dari peradangan saluran udara di dalam paru-paru, yang dapat disebabkan oleh merokok dan, kadang-kadang, polusi udara.
Peradangan saluran udara mempersulit paru-paru untuk mengambil oksigen yang cukup dengan benar, sehingga PPOK memiliki gejala yang mirip dengan asma.
PPOK juga dapat menyebabkan emfisema, di mana alveoli dihancurkan secara permanen, dan bronkitis kronis, batuk yang berlangsung lama dan intens yang biasanya disertai dengan dahak yang berlebihan.
Menurut WHO, setiap tahun lebih dari 3 juta orang di seluruh dunia meninggal karena PPOK. Secara teori, sel RAS harus mencegah, atau setidaknya meringankan, efek PPOK dengan memperbaiki alveoli yang rusak.
Namun, para peneliti menduga bahwa merokok dapat merusak, atau bahkan benar-benar menghancurkan sel-sel baru, yang menyebabkan timbulnya penyakit seperti PPOK.
Pasien yang menderita PPOK sering diberi resep obat antiinflamasi atau terapi oksigen untuk meringankan gejalanya. Tetapi, ini hanya solusi sementara dan tidak berdampak apa pun untuk membalikkan kerusakan paru-paru.
Sel RAS berpotensi digunakan untuk meningkatkan perawatan atau bahkan menyembuhkan PPOK, jika peneliti dapat memanfaatkan sifat regeneratif sel ini dengan benar.
"Kami benar-benar tidak tahu apakah penemuan ini dapat mengarah pada pengobatan potensial untuk PPOK. Tetapi, karena PPOK adalah penyakit yang hanya sedikit kita ketahui, wawasan baru apa pun akan membantu bidang ini mulai berpikir tentang pendekatan terapeutik baru yang dapat mengarah pada perawatan yang lebih baik," tegasnya.
(amj)