Sementara itu, salah satu penemuan terbesar para ahli astronomi belakangan ini adalah materi pembentuk alam semesta. Mereka menamakannya dengan nama materi hitam.
Penemuan ini, menimbulkan perubahan besar terhadap pemahaman alam semesta. Padahal Alquran telah mengisyaratkan hal ini sejak lebih dari 1.400 tahun yang lalu.
Dilansir dari Buku Pintar Sains dalam Alquran, Senin (9/5/22), sesungguhnya alam semesta ini bukanlah istilah untuk ruang hampa dan materi yang bersifat hipotesis, seperti udara.
Alam semesta dipenuhi oleh materi tak terlihat, yaitu materi hitam yang mengisi ruang-ruang hampa di antara bintang-bintang dan galaksi-galaksi.
Ukuran massa materi hitam yang tidak terlihat sebenarnya lebih besar daripada massa materi-materi yang terlihat di alam semesta.
Padahal materi-materi yang terlihat itu mencakup bintang-bintang, galaksi-galaksi, benda-benda angkasa yang terlihat, dan benda-benda angkasa yang tidak terlihat yang bisa dipantau dengan sinar X atau sinar inframerah.
Misalnya, Black Hole (Lubang Hitam), Neutron Star, White Dwarf (Katai Putih), dan Brown Dwarf (Katai Cokelat).
Sebanyak 99 persen massa galaksi tersusun dari materi yang tidak terlihat. Sedangkan, materi yang terlihat hanya menyumbang sekitar satu persen.
Baca Juga: Sinergi KKP dan TNI AL Berantas Penyelundupan BBL Ilegal di Batam