JAKARTA - Jika Anda ingin terbang ke luar angkasa, ada beberapa cara yang bisa dilakukan, tetapi membutuhkan uang yang tidak sedikit.
Dilansir dari SlashGear, Selasa (10/5/2022), cara bersejarah pernah digunakan oleh turis luar angkasa pertama, yakni melalui badan antariksa Rusia Roscomos, mengendarai roket Soyuz seharga sekitar Rp290 juta per tiket.
Begitulah cara jutawan AS Dennis Tito menjadi turis pertama di luar angkasa, ia melakukan perjalanan ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) pada 2001.
Beberapa orang mengikuti jejaknya, termasuk jutawan Afrika Selatan Mark Shuttleworth pada 2002, yang dikenal karena karyanya dengan OS Ubuntu berbasis Linux, dan Anousheh Ansari pada 2006, wanita pertama yang terbang sebagai turis luar angkasa.
Dengan meningkatnya partisipasi swasta di sektor ini, pariwisata luar angkasa dimulai secara besar-besaran pada tahun 2021. Blue Origin, Virgin Galactic, dan SpaceX memimpin dengan perjalanan yang lebih murah, tetapi nilainya masih sangat mahal.
Virgin Galactic sendiri, menyediakan kursi ke luar angkasa untuk masyarakat sipil, dalam bentuk perjalanan pribadi hanya untuk orang-orang terkaya di dunia untuk saat ini.
Globe Trender melaporkan, pada Agustus 2021 Virgin Galactic menaikkan harganya dari sekitar Rp3,6 miliar menjadi senilai Rp6,5 miliar. Sedangkan, harga kursi Blue Origin dan SpaceX masih misterius.
Inverse melaporkan, biaya perjalanan SpaceX Dragon Crew mencapai lebih dari Rp799 miliar.
Sementara itu, BBC Science Focus memberikan jawaban singkat dan lugas tentang mengapa wisata luar angkasa begitu mahal, dengan menyatakan bahwa propulsi berbasis bahan kimia adalah faktor terbesar di balik tarif ini.
Dijelaskan, secara teoritis bahan bakar roket yang dibutuhkan untuk menempatkan sesuatu di orbit adalah 10 sampai 25 kali massanya.